Senin 29 Oct 2018 13:41 WIB

TNI AL Kerahkan Kapal Perang Deteksi Bawah Air

TNI AL juga mengerahkan tim penyelam, Kopaska, Denjaka, dan Sea Rider.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ani Nursalikah
KRI Rigel 933. (Dok. Republika)
KRI Rigel 933. (Dok. Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) turut mengerahkan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Rigel-933 untuk melakukan search and rescue (SAR) jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. Kapal tersebut berkemampuan mendeteksi keberadaan benda yang berada di dalam air.

"Kapal perang yang dikerahkan antara lain, KRI Tenggiri-865, KRI Rigel-933, 10 tim

survei Pushidrosal, KRI Sikuda-863, KAL Kobra-867, KAL Sanca-815, dan lima unit Sea Rider," ujar Kadispen AL Kolonel Laut Mohamad Zaenal melalui aplikasi pesan, Senin (29/10).

Ia menerangkan, KRI Rigel-933 berkemampuan mendeteksi keberadaan benda dalam air. Selain itu, TNI AL juga mengerahkan tim penyelam, tim Komando Pasukan Katak (Kopaska), Denjaka, Taifib sebanyak 40 orang dari Komando Armada I, Lantamal III Jakarta, dan Marinir Jakarta.

"Pesawat tersebut membawa 189 penumpang yang diperkirakan jatuh di sekitar perairan Karawang," kata dia.

KRI Sikuda-863, KRI Tenggiri-865, dan KAL Kobra-867 sudah berada di lokasi ditemukannya serpihan pesawat. Kemudian dua Sea Rider tim Kopaska sudah tiba pula di lokasi. Tim tersebut kini sedang melakukan persiapan membantu Basarnas untuk penyelaman.

"KAL Sanca-815 pukul 12.15 WIB berangkat dari JICT II Jakarta," kata dia.

Sebelumnya, pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610, tujuan Pangkalpinang hilang kontak. Petugas JATC di Jakarta, Hairul mengatakan, pesawat tersebut hilang dari pantauan radar hanya 10 menit setelah lepas landas. Pesawat kemudian dikonfirmasi jatuh di perairan Tanjung Karawang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement