Senin 29 Oct 2018 13:25 WIB

Karawang Siagakan 20 Ambulans Evakuasi Korban Lion Air

Hingga kini belum ada korban yang dievakuasi.

Rep: ita nina winarsih/ Red: Ani Nursalikah
Sebanyak 20 ambulans disiagakan di pesisir Pantai Tanjung Pakis, Desa Tanjung Pakis, Kecamatan Pakisjaya, Karawang, untuk mengevakuasi korban jatuhnya pesawat  Lion Air JT 610, Senin (29/10).
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Sebanyak 20 ambulans disiagakan di pesisir Pantai Tanjung Pakis, Desa Tanjung Pakis, Kecamatan Pakisjaya, Karawang, untuk mengevakuasi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, Senin (29/10).

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Pemerintah Kabupaten Karawang menyiagakan 20 ambulans menyusul jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang, di perairan Tanjung, Karawang, Senin (29/10) sekitar pukul 06.30 WIB. Saat ini, puluhan ambulan tersebut siaga di pesisir Pantai Tanjung Pakis, yang diduga lebih dekat dengan lokasi pesawat tersebut jatuh.

Bupati Karawang Cellica Nurachadiana telah menginstruksikan instansi terkait termasuk puskesmas untuk menyiagakan ambulans. Dengan adanya kendaraan itu, diharapkan bisa mempercepat proses evakuasi korban penumpang pesawat.

"Kita sudah siaga di lokasi di Pantai Tanjung Pakis," ujar Cellica kepada Republika.co.id

photo
Sebanyak 20 ambulans disiagakan di pesisir Pantai Tanjung Pakis, Desa Tanjung Pakis, Kecamatan Pakisjaya, Karawang, untuk mengevakuasi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, Senin (29/10).

Akan tetapi, sampai pukul 13.00 WIB, belum ada tanda-tanda korban pesawat tersebut ditemukan lalu dievakuasi ke pesisir Karawang. Meski demikian, pemkab terus siaga untuk mengawasi jalannya proses evakuasi tersebut.

Menurut Cellica, karena lokasi jatuhnya pesawat itu di tengah-tengah perairan, maka ambulans disebar. Sebanyak lima unit di perairan Sedari, lima unit di perairan Tempuran, dan 10 unit tetap siaga di Pantai Tanjung Pakis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement