Senin 29 Oct 2018 11:04 WIB

Lion Air JT 610 yang Jatuh Bawa 188 Penumpang

Manifest tercatat ada 181 penumpang dan tujuh kru pesawat.

Rep: Muslim AR/ Red: Andi Nur Aminah
Potongan pakaian penumpang Lion Air JT 610 tujuan Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh, Senin (29/10)
Foto: Pertamina
Potongan pakaian penumpang Lion Air JT 610 tujuan Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh, Senin (29/10)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Sebanyak 189 orang yang terbang bersama pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta - Pangkal Pinang belum jelas keberadaan dan kondisinya. Dari manifest penumpang pesawat yang hilang kontak itu, tercatat membawa 124 penumpang dewasa laki-laki, 54 penumpang dewasa perempuan, dua anak-anak dan satu bayi.

Adapun kru pesawat berjumlah tujuh orang. Dua orang penerbang (pilot dan co-pilot) serta lima orang kru kabin pesawat. "Rinciannya 178 penumpang dewasa, satu bayi, dua anak-anak plus kru kabin pesawat, total penumpang pesawat 189 orang,” ujar kepala KNKT, Soerjanto Cahyono kepada wartawan, Senin (29/10).

Baca Juga

Sebelumnya, Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610, tujuan Pangkal Pinang hilang kontak. Pesawat yang berangkat pada pukul 06.12 WIB dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, tak kunjung mendarat di Pangkal Pinang hingga pukul 07.20 WIB

Pesawat tersebut hilang kontak dan belum ditemukan hingga saat ini. Manager Humas Air Navigation Indonesia, Yohanes Sirait membenarkan informasi tersebut. “Betul bahwa pesawat Lion JT 610 mengalami lost contact. Kami telah meneruskan informasi kepada tim SAR,” ujar Yohanes kepada wartawan, Senin (29/10).

Informasi awal hilangnya kontak dari pesawat Lion tersebut bersumber dari JATC di Jakarta. Petugas atas nama Hairul menginformasikan bahwa Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang telah take off pada pukul 06.20 WIB, namun pada pukul 06.33 WIB kontak mereka terputus. Hanya sepuluh menit setelah lepas landas. Pesawat tersebut hilang dari radar. 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement