Senin 29 Oct 2018 08:53 WIB

Antiklimaks Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi

Raja Salman dan putra mahkota masih percaya diri menghadapi kasus Khashoggi.

Ikhwanul Kiram Mashuri
Foto: Republika/Daan
Ikhwanul Kiram Mashuri

Kasus pembunuhan terhadap Khashoggi sendiri hingga kini masih meninggalkan banyak misteri. Antara lain belum ditemukannya jenazah atau potongan-potongan jenazah almarhum. Juga, yang lebih penting, siapa otak di balik pembunuhan yang sangat bengis ini.

Namun, ada kemajuan di pihak Saudi. Jaksa Agung Saudi, Sheikh Saud al-Mu’jab, untuk pertama kalinya mengakui pembunuhan terhadap Khashoggi adalah direncanakan. Bukan akibat perkelahian seperti dinyatakan pihak Saudi selama ini.

Beberapa pihak mengaitkan kasus pembunuhan ini dengan sang Putra Mahkota. Hal ini didasarkan bahwa para pejabat penting yang dicopot dari jabatannya dikenal sebagai ‘ring satu’ di lingkungan kerajaan. Bahkan di antara mereka sudah dianggap sebagai tangan kanan Pangeran Muhamad. Begitu juga dengan 18 orang yang kini ditangkap dan ditahan. Beberapa di antara mereka terbukti telah menyertai kunjungan sang Putra Mahkota ke luar negeri.

Oleh karena itu, tidak ada cara lain untuk membuktikan bahwa Pangeran Muhammad dan Raja Salman tidak terlibat sama sekali dengan kasus pembunuhan Khashoggi, proses pengadilan para tersangka harus dilakukan secara bebas, transparan, dan adil. Kalau perlu, proses pengadilan para tersangka melibatkan para pengacara, jaksa, para ahli, dan saksi-saksi dari luar negeri. Apalagi pihak Saudi telah menyatakan menolak para tersangka diadili di Turki.

Hal ini diperlukan kerena banyak pihak, terutama masyarakat internasional, yang masih menyangsikan proses pengadilan di Saudi bisa dilakukan secara adil, bebas (tanpa tekanan), dan transparan. Kasus-kasus yang menjerat konglomerat Walid bin Talal dan sejumlah menteri serta mantan menteri, dan juga para pengusaha lainnya yang ditangkap dan ditahan beberapa bulan lalu, hingga kini belum terungkap secara terbuka.

Masyarakat internasional hanya tahu mereka telah dibebaskan. Juga yang menyangkut proses pengadilan para aktivis dan ulama yang pernah ditangkap dan ditahan.

Sebagai negara besar dan berpengaruh, kita tentu berharap Saudi bisa menjadi negara yang berwibawa. Termasuk di bidang penegakan hukum. Apalagi rajanya berjuluk Pelayan Dua Tempat Suci dan benderanya termaktub kalimat tauhid.

Kemakmuran dan kebaikan Saudi tentu akan membawa keberkahan buat banyak pihak, terutama para jamaah haji dan umrah serta umat Islam pada umumnya. Semoga Raja Salman dan Putra Mahkota Muhammad bin Salman selalu diberi kesehatan, kesuksesan, dan petunjuk dari Allah SWT.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement