Jumat 26 Oct 2018 13:09 WIB

Peserta Tes CPNS Kecewa Jadwal Molor Hampir 5 Jam

Tertundanya jadwal karena persoalan server

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Tes CPNS
Foto: Antara
Tes CPNS

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Para peserta tes seleksi CPNS 2018 d Kota Malang harus menelan kekecewaan di Gedung Student Center Pertamina, SMKN 2 Kota Malang, Jumat (26/10). Tertundanya jadwal tes mengakibatkan beberapa peserta hilang semangat untuk melaksanakan ujian.

"Tidak sesuai jadwal, perasaan jadi malas saja," kata peserta Ferina Eka Puspita Sari (25) kepada Republika di Halaman Gedung Student Center Pertamina, SMKN 2 Kota Malang, Jumat (26/10).

Guru Matematika asal Kota Malang ini mendapatkan jadwal ujian di gelombang kedua dengan pembagian waktu pukul 10.00 WIB. Karena terdapat pemberitahuan mendadak akibat masalah server, jadwalnya terpaksa ditunda. Dia tidak tahu pasti kapan gilirannya.

"Gelombang pertama dua sesi saja belum selesai. Belum ada kepastian gelombang dua kapan dijadwalkan apalagi kita pas di sini baru dikasih tahu mundurnya. Saya kemungkinan jam 15.00 untuk gelombang dua sesi satu," tegas perempuan berhijab ini.

Kekecewaan juga dirasakan Guru Penjaskes asal Kepanjen, Kabupaten Malang, Raditya Laksmana (24). Dia yang seharusnya mengikuti ujian pukul 08.00 terpaksa tertunda hingga 13.00 WIB. Pria yang tiba di lokasi sejak pukul 06.00 WIB ini harus menunggu hampir lima jam dari jadwal semestinya.

"Gelombang satu belum masuk semua (sesi kedua pukul 13.00 WIB). Padahal sesuai jadwal jam 08.00 dan di verifikasi diberitahu harus datang 60 menit sebelum jadwal dimulai. Jadi kebanyakan peserta sudah ada di sini sejak jam 06.00 dan 06.30 WIB," tambah dia.

Berbeda dengan Raditya, peserta Muhammad Seneiman Mustafa (33) harus pergi pagi buta sekitar pukul 04.00 WIB. Lokasi yang berbatasan langsung dengan Lumajang membuatnya perlu berangkat sepagi mungkin. Dari jarak tempuh yang begitu jauh, peserta gelombang kedua ini baru tiba sekitar pukul 07.30 WIB.

"Kecewa pasti, lha wong kita guru diajari disiplin terus di sini harus molor dengan alasan server atau apalah," ujar Guru Penjaskes di Kabupaten Malang ini.

Dibandingkan dengan Kota Malang, kediaman Seneiman memang lebih dekat dengan Lumajang. Namun karena masalah formasi dan kuota yang tidak mencukupi, ia terpaksa mendaftar di Kabupaten Malang. Dalam hal ini termasuk mengikuti kegiatan ujian seleksi di Jalan Veteran, Kota Malang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement