Kamis 25 Oct 2018 23:09 WIB

Ma'ruf Amin Tekankan Penguatan Perlindungan Buruh Migran

Kiai Ma'ruf meminta pekerja migran tak pesimis memandang pemerintah

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Calon Wakil Presiden nomor urut 1 KH. Ma'ruf Amin (keempat kiri) bersama Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Hanif Dhakiri (keempat kanan) dan Wakil Walikota Bekasi Tri Adhianto (kiri) saat menghadiri deklarasi dukungan di Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (25/10).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Calon Wakil Presiden nomor urut 1 KH. Ma'ruf Amin (keempat kiri) bersama Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Hanif Dhakiri (keempat kanan) dan Wakil Walikota Bekasi Tri Adhianto (kiri) saat menghadiri deklarasi dukungan di Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (25/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01 Ma'ruf Amin menegaskan perlunya memperkuat perlindungan bagi pekerja migran di Indonesia. Hal itu dia ungkapkan saat menerima deklarasi dukungan kelompok pekerja migran Indonesia yang tergabung dalam Jokowi Pro Pekerja Migran Indonesia (JOPROMIG) Kamis (25/10). 

"Perlindungan pekerja migran perlu diperkuat selain prosedur penempatan, diplomasi internasional yang kuat," kata Ma'ruf Amin di Jakarta.

Ma'ruf mengatakan, pemerintah saat ini sudah melakukan perbaikan tata kelola penempatan dan perlindungan tenaga kerja migran. Dia melanjutkan, hal itu membuat prosesnya aman, murah, cepat, dan berkualitas. 

Bentuknya dari proses pembuatan UU nomor 18/2017 tentang perlindungan tenaga kerja migran Indonesia yang memakan waktu 9 tahun. Lalu membuat pelayanan terpadu satu atap di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota. Pemerintah juga melakukan pelatihan TKI yang dibiayai APBN. Ada juga program Desa Migran Produktif untuk melindungi TKI dan Keluarga.

Meski demikian, hal itu dia nilai masih belum cukup untuk memberikan perlindungan bagi perlindungan pekerja migran. Ma'ruf berpendapat, diperlukan juga penguatan diplomasi di tingkat internasional demi peningkatan pelayanan serta perlindungan TKI.

Dalam kesempatan itu, Ma'ruf menceritakan pengalamannya sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), berangkat ke Malaysia ketika ada masalah diantara kedua negara menyangkut TKI. Kepada otoritas Malaysia, Ma'ruf menyampaikan dirinya tak mau ada konflik sesama bangsa Melayu hanya karena persoalan tenaga kerja.

"Jadi saya katakan, mari bangun, saling mendukung, membantu dan menolong. Karena itu, kuota tenaga kerja Indonesia diperbesar. Alhamdulillah, dengan pendekatan itu, kuota untuk kita ditambah," kata Kiai Ma'ruf.

Pada kesempatan itu, Kiai Ma'ruf juga menyampaikan bahwa Presiden Jokowi terus bekerja luar biasa untuk membuka semakin banyak lapangan pekerjaan di Indonesia. Maka dia berharap, para pekerja migran tak perlu pesimistis memandang Indonesia.

Ketua Umum JOPROMIG Joeslin Nasution mengatakan, deklarasi dukungan itu adalah wujud aspirasi pekerja migran dari seluruh Indonesia. Dia mengungkapkan, ada empat poin dalam ikrar deklarasi dukungan itu diantaranya menjaga kerukunan dan persatuan bangsa, menjaga pesta demokrasi 2019, mendukung Jokowi-Ma'ruf.

"Selain itu seruan untuk pekerja migran Indonesia di seluruh dunia, para keluarga, dan purnamigran, untuk menyatukan barisan pemenangan Jokowi-Kiai Ma'ruf," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement