Kamis 25 Oct 2018 18:58 WIB

Jelang Tour de Singkarak, Sumbar Kebut Perbaikan Jalan

Yang harus diperbaiki tahun ini adalah pelayanan kontingen

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Esthi Maharani
Tour de Singkarak
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Tour de Singkarak

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Satu pekan menjelang perhelatan balap sepeda tingkat internasional, Tour de Singkarak, Pemerintah Provinsi Sumatra Barat mempercepat penyelesaian perbaikan jalan. Meski persiapan acara sudah menyentuh 95 persen, namun pihak penyelenggara masih punya pekerjaan rumah untuk memastikan ruas jalan Solok Selatan yang dilalui balapan kembali mulus.

"Kita minta enam hari sebelum penyelengaraan TdS ini koordinasi antara Balai Jalan dan Dinas PU untuk segera berkoordinasi dalama menuntaskan perbaikan jalan di Solsel untuk kelancaran pebalap," ujar  Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit saat rapat finalisasi TdS di Hotel Bumiminang, Kamis (25/10).

Pemprov Sumbar memang menenteng beban berat untuk memperbaiki kualitas penyelenggeraan Tour de Singkarak 2018. Tahun 2017 lalu, Uni Sepeda Internasional (UCI) memberikan penilaian 'Good' atas penyelenggaraan Tour de Singkarak. Predikat ini masih di bawah raihan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi di Jawa Timur yang meraih titel 'Excellent' atas penyelenggaraan Tour de Banyuwangi Ijen.

Sejumlah catatan evaluasi yang harus diperbaiki tahun ini adalah pelayanan kontingen, detail acara, dan rangkaian penyelenggaraan di lapangan oleh EO. Wakil Gubernur juga meminta daerah yang tidak dilalui rute balapan untuk ikut membantu kesuksesan acara. Misalnya Kabupaten Padang Pariaman yang dilalui pembalap meski statusnya bukan tuan rumah.

"Kita juga koordinasi dengan PT KAI terkait perlintasan kereta. Juga soal penutupan jalan. Jangan sampai masyarakat resah karena lama menunggu dijalan karena ketika pebalap lewat jalan pasti ditutup," kata Nasrul.

Staf Ahli Bidang Multi Kultural Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti, menyampaikan dukungannya untuk penyelenggaraan Tour de Singkarak. Ia mengungkapkan bahwa Tour de Singkarak merupakan salah satu agenda wisata yang masuk dalam Top 100 Event di Indonesia.

"Apalagi, ajang TdS ini selalu mengenalkan konten budaya dan kuliner lokal. Untuk itu, kami harapkan ajang ini dapat terus dipertahankan, terutama dari segi ekonomi daerah juga berdampak positif bagi daerahnya," katanya.

Tour de Singkarak yang akan berlangsung pada 4-11 November 2018 mendatang aka diikuti oleh 15 tim balap dari luar negeri dan 5 tim nasional. Total ada 26 negara yang terlibat dalam penyelenggaraan ajang balap sepeda yang sudah kesepuluh kalinya digelar di Sumatra Barat ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement