REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persaudaraan Alumni (PA) 212 meminta kepada para peserta Aksi Bela Tauhid yang akan digelar besok, Jumat (26/10) untuk menjaga kondusifitas dan ketertiban. Ketua PA 212 Slamet Maarif mengatakan, aksi dengan damai, tertib, dan bersih harus menjadi simbol umat Islam ketika menggelar aksi demonstrasi.
"Aksi akan dikawal oleh Laskar FPI untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Kita mengharapkan kepada teman-teman semua, emosi perasaan tetap dalam kesabaran. Ikuti koridor hukum yang ada," kata Slamet di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (25/10).
Aksi Bela Tauhid sedianya digelar oleh Barisan Nusantara Pembela Tauhid (BNPT), Jumat besok pukul 13.00 WIB.Massa demonstran berasal dari sejumlah ormas Islam dan akan berkumpul di Patung Kuda, Jakarta Pusat. Aksi kemudian dilanjutkan dengan long march menuju Kemenko Polhukam.
Aksi Bela Tauhid sebagai respon atas kasus pembakaran bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid yang dilakukan oleh anggota Banser NU di Garut. Slamet menjelaskan, gelaran Aksi Bela Tauhid sebagai bentuk jihat umat Islam atas reaksi tindak penodaan agama dengan membakar kalimat tauhid secara terang-terangan.
Ia pun meminta agar dalam Aksi Bela Tauhid besok tidak ada pembakaran bendera Ormas seperti Banser NU, GP Ansor, maupun Nahdlatul Ulama. "Jangan (membakar). Jangankan panji Rasulullah, simbol-simbol Ormas pun tetap harus kita hormati. Jaga kedamaian sampai April 2019," kata dia.
Slamet turut mengimbau kepada ormas-ormas islam di daerah yang akan menggelar aksi serupa untuk juga menjaga ketertiban. Ia mengatakan, koordinasi dengan aparat kepolisian harus terus dijaga dan taati seluruh aturan yang ada.