Kamis 25 Oct 2018 15:56 WIB

Kasus Pembakaran Bendera, Wiranto: Kita Jaga Ukhuwah

Wiranto meminta masyarakat tidak tersulut emosi dengan kasus pembakaran bendera.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Bayu Hermawan
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto (tengah).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menanggapi kasus pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid di Garut pada Senin (21/10) lalu. Wiranto meminta agar masyarakat tidak tersulut emosi dan menyelesaikan permasalahan dengan tabayun sesuai ajaran Islam.

"Masalah seperti itu diselesaikan dengan ukhuwah tabayyun, Islam sendiri megajarkan itu. Bahwa sesuatu bisa diselesaikan dengan cara mencari kebenaran sejatinya itu. Di Indonesia kan kita punya hukum. Ya, kita jalankan itu," kata Wiranto kepada wartawan, Kamis (25/10).

Wiranto mengatakan, pihak terkait sudah meminta maaf atas perbuatannya. Oleh karena itu, masyarakat diminta tenang dan menyerahkan semuanya kepada aparat penegak hukum, yaitu pihak kepolisian yang sedang mengusut kasus tersebut. 

"Selesaikan secara hukum. Bukan secara demo, cara ngadu domba, cara emosi. Dengan cara-cara Islami sendiri, yaitu dengan cara ukhuwah Islamiyah, semangat mencari kebenaran," ujarnya.

 

Wiranto menuturkan, dia selalu melakukan pendekatan agar masyarakat tidak mudah tersulut emosi. Ia pun mengimbau agar masyarakat tetap tenang agar suasana di Indonesia tidak gaduh.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement