Kamis 25 Oct 2018 14:51 WIB

Mengapa Baru Sekarang Pangeran MBS Bicara Khashoggi?

Pangeran MBS sebut pembunuhan Khashoggi menyakitkan rakyat Saudi.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Jamal Khashoggi
Foto:
Jamal Khashoggi

Presiden Donald Trump dalam sikap terakhirnya mengatakan, ada kemungkinan Pangeran Saudi Muhammad bin Salman terlibat. Trump mengaku sudah menanyakan ini langsung ke Pangeran MBS, namun sang Putra Mahkota membantah tahu tentang pembunuhan Khashoggi.

Sementara, dalam pidato yang berapi-api dalam forum investasi, Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran MBS mengatakan, pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi mengerikan dan menyakitkan bagi seluruh rakyat Arab Saudi.

Ia juga memperingatkan semua tamu yang kebanyakan pemimpin bisnis di seluruh dunia untuk tidak termanipulasi dengan kasus tersebut. "Situasi yang terjadi sangat menyakitkan bagi semua rakyat Arab Saudi, terutama karena itu terjadi pada warga Arab Saudi dan saya mengira sangat menyakitkan bagi seluruh orang di dunia," kata MBS dalam pidatonya tersebut, Kamis (25/10).

Pangeran MBS juga memperingatkan adanya upaya untuk merenggangkan hubungan antara Arab Saudi dan Turki. Ini pertama kalinya Putra Mahkota berusia 33 tahun tersebut menyebutkan kasus Khashoggi di depan publik. "Ini tindakan yang mengerikan dan tidak dapat dibenarkan."

Sebelum tampil berpidato Mohammad melakukan komunikasi melalui sambungan telpon dengan Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan. Pangeran mengatakan Arab Saudi akan berkerja sama dengan Turki untuk terus melakukan investigasi terhadap kasus ini.

"Saya punya pesan kepada mereka (pelaku); mereka tidak akan bisa melakukan itu sepanjang di Arab Saudi ada raja yang bernama Salman bin Abdul-Aziz dan putra mahkota yang bernama Muhammad bin Salman dan presiden di Turki yang bernama Erdogan," ujarnya.

Sebelumnya, Erdogan dengan tajam mengkritik Kerajaan Arab Saudi yang mengatakan kematian Khashoggi sebagai kecelakaan interogasi. Di depan parlemen Turki, Erdogan mengatakan pembunuhan tersebut memang sudah direncanakan beberapa hari sebelumnya.

Erdogan mengatakan, 15 pejabat pemerintahan Arab Saudi tiba di Istanbul beberapa jam sebelum Khashoggi memasuki kantor konsulat mereka. Salah seorang dari mereka memakai pakaian dan berperilaku seperti Khashoggi untuk membuat seakan-akan jurnalis senior tersebut sudah meninggalkan kantor konsulat Arab Saudi.

Pihak berwenang Turki mengatakan dari 15 anggota tim pembunuh tersebut ada orang dekat Pangeran Muhammad bin Salman. Media Turki mempublikasikan rekaman kamera keamanan yang menunjukkan kendaraan miliki konsulat Arab Saudi bergerak menuju hutan sebelum pembunuhan terjadi.

Pada Rabu (23/10), Raja Salman dan Pangeran Mohammad bertemu dengan anak laki-laki Khashoggi yang bernama Salah dan Sahel. Keluarga kerajaan mengungkapkan belasungkawa mereka kepada putra-putra Khashoggi tersebut. Kabarnya Salah dilarang bepergiaan satu tahun terakhir ini.

Sementara Beberapa CEO perusahaan besar seperti JPMorgan Chase, Uber, Siemens, Blackrock, Google, dan berbagai perusahaan lainnya menolak menghadiri konferensi investasi di Riyadh setelah kasus Khashoggi mencuat.

Dosen di Royal Holloway University di London, David Wearing mengatakan, tuduhan terkait Khashoggi, menunjukkan sinyal bahwa pangeran sedang khawatir. "Membutuhkan tiga pekan baginya untuk mengekspresikan keterkejutan atas pembunuhan kejam ini, dan dia menghabiskan hampir tiga menyangkal atas apa yang terjadi," ujarnya.

Menurut Wearing, Pangeran MBS dipaksa untuk menyampaikan pernyataan karena tekanan dari Turki dan adanya even internasional ini. Sikap terpaksa itu membuatnya terlihat lemah. "Dia dipaksa memperlihatkan sesuatu seperti seolah seharusnya dan pastinya bukan berasal dari hati yang tulus," ujar Wearing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement