Kamis 25 Oct 2018 14:51 WIB

Mengapa Baru Sekarang Pangeran MBS Bicara Khashoggi?

Pangeran MBS sebut pembunuhan Khashoggi menyakitkan rakyat Saudi.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Jamal Khashoggi
Foto: Metafora Production via AP
Jamal Khashoggi

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Setelah tiga pekan, untuk pertama kalinya Putra Mahkota Saudi Pangeran Muhammad bin Salman secara langsung berbicara soal pembunuhan Jamal Khashoggi. Ia berbicara dalam sebuah forum investasi internasional yang diselenggarakan di Riyadh, Rabu (14/10). 

Padahal nama Muhammad bin Salman sejak dari awal dikaitkan dengan pembunuhan tersebut. Dugaan itu tak terlepas dari setidaknya lima tersangka pembunuhan yang terkait dengan Pangeran Salman.  Tudingan terakhir datang dari orang dekat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan lewat tulisannya di Kolom Yeni Birlik.

"Ini adalah aib yang sampai ke Putra Mahkota (Muhammad bin) Salman (MBS)," ujar Penasihat Kepresidenan Turki, Ilnur Cevik di Kolom Yeni Birlik seperti dikutip Reuters, Rabu (24/10).

Menurutnya, lima anggota tim eksekusi Khashoggi merupakan tangan kanan Putra mahkota (Muhammad bin) Salman. Orang-orang itu, kata dia, tentu tidak akan bertindak apapun tanpa sepengetahuan MBS.

Baca juga, Putra Mahkota Saudi Akhirnya Tanggapi Pembunuhan Khashoggi.

"Bahkan jika Presiden AS Trump menyelamatkan (Muhammad bin Salman), di mata dunia dia adalah orang yang dipertanyakan dengan darah Khashoggi di tangannya," tulis Cevik.

photo
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman

Pekan lalu, mantan kepala intelijen Inggris M16 Sir John Sawers mengungkapkan, semua bukti mengarah keterlibatan ke putra mahkota, Pangeran Muhammad bin Salman (MBS). Adapun teori yang menyebut ada 'elemen nakal' di tubuh militer Saudi yang bertanggung jawab atas hilangnya Khashoggi hanya fiksi belaka.

Sawers mengungkapkan, pendapatnya tersebut kepada BBC, berdasarkan pembicaraannya dengan pejabat senior Whitehall (pemerintah Inggris) dan pengetahuannya tentang badan intelijen Turki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement