REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengirimkan tim psikososial untuk pemulihan warga korban bencana gempa Lombok, NTB, serta Sulawesi Tengah.
Dalam pelepasan tim yang berlangsung di Balaikota DKI, Rabu, Anies menjelaskan kondisi pasca bencana di Lombok dan Sulawesi Tengah menghadapi tantangan yang perlu dipulihkan secara psikologis.
Karena itu dia berharap agar para relawan, hadir sebagai "external activator" yang memunculkan "internal activator" dari masyarakat setempat sendiri, sehingga mampu menjaga proses pemulihan secara mandiri.
"Karena itu, keberangkatan ini jangan pernah dianggap sebagai beban. Tapi, pandanglah sebagai sebuah kehormatan. Bapak-ibu mewakili kami semua yang hanya bisa mendoakan dan bapak-ibu bisa berada langsung dekat peristiwa terjadi, termasuk memberikan bantuan secara psikosial," ujar Anies.
Pengerahan tim ini sendiri, hasil dari kolaborasi antara Pemprov DKI Jakarta dengan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) DKI Jakarta, yang memprioritaskan penanganan pasca bencana di Lombok terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan di Palu dan Donggala, setelah tahap tanggap darurat bencana berakhir di sana.
Ketua HIMPSI DKI Jakarta Widura Imam Mustopo menjelaskan terdapat dua kegiatan utama yang akan dilakukan. Pertama, tim akan berusaha melatih para calon pelatih (Training For Trainer/TFT) di Lombok untuk melaksanakan pertolongan pertama yang berkaitan dengan psikologis. Kedua, pendampingan psikososial.
"Fasenya di Lombok sudah melewati tanggap darurat. Karena itu, kita melakukan rehabilitasi dan recovery," ujar Widura.
Menurut keterangan dari Perwakilan Kepala BPBD Provinsi DKI Jakarta Tri Indrawan, pelaksanaan pengiriman Tim Psikososial ini merupakan tindak lanjut hasil audiensi tim HIMPSI dengan Gubernur Anies pada Selasa 9 Oktober 2018.
Pengiriman ini bertujuan untuk memulihkan kondisi trauma akibat bencana, terutama bagi anak-anak, dan pelatihan TFT bagi para bapak dan ibu di Lombok.
Adapun tim Psikososial Pemprov DKI Jakarta terdiri atas 17 relawan aparatur Pemprov DKI Jakarta yang berasal dari unsur BPBD Provinsi DKI Jakarta, Satpol PP Provinsi DKI Jakarta, Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, BPSDM Provinsi DKI Jakarta, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, pendamping dari Setda serta BAZIS DKI Jakarta, serta lima dari anggota HIMPSI.
Tim Psikososial ini akan beraktivitas selama 10 hari di Lombok, dimulai dari 25 Oktober hingga 3 November 2018