Rabu 24 Oct 2018 17:47 WIB

Menristekdikti Imbau Perguruan Tinggi Jauhi Politikus

DPR sempat mempermasalahkan kunjungan Jokowi ke kampus.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Muhammad Hafil
Menristekdikti muhammad Nasir ketika berpidato pada Ground Breaking GIPTI, Kamis (4/10)
Foto: dok BSD City
Menristekdikti muhammad Nasir ketika berpidato pada Ground Breaking GIPTI, Kamis (4/10)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengimbau agar Perguruan Tinggi (PT) menghindari kegiatan yang berhubungan dengan politikus. Tujuannya guna menjaga netralitas  PT dari kepentingan politik dalam Pilplres 2019.

Ia mencontohkan kegiatan di UGM yang baru-baru ini mengundang perhatian karena dihadiri oleh Sudirman Said selaku Tim Sukses Prabowo-Sandiaga. Menurutnya, UGM dan kampus lain mesti menghindari kegiatan serupa terulang.

"Nanti terjadi related party transaction. Hubungan istemewa hindari, termasuk seperti di UGM. Itu hindari saya himbau. Apalagi kampanye ya dilarang," katanya pada wartawan usai diskusi Forum Merdeka Barat, Rabu (24/10).

Bahkan ia meminta PT tak mengadakan kegiatan apapun yang dihadiri politisi. Baik acara itu ada mengandung unsur kampanye atau sekedar diskusi bertema non-politik.

"Nanti khawatir terjadi hubungan istimewa jadi lebih baik dihindari politisi ke kampus," ujarnya.

Di sisi lain, ia menegaskan kegiatan kampanye tak boleh dilaksanakan di PT karena masuk kategori lembaga pendidikan. Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan DPR perihal tersebut. Pihak DPR, kata dia, sempat mempermasalahkan kunjungan Presiden sekaligus Capres 01 Joko Widodo ke PT.

"Ada yang nanya saya Jokowi ke kampus. Tapi kapasitasnya itu bukan capres tapi sebagai kepala negara. Dan beliau tidak kampanye di kampus," ucapnya.

Adapun dalam hal debat Capres-Cawapres di PT, ia merasa tak masalah. Asalkan tetap sesuai aturan KPU dan Bawaslu. "Silahkan KPU atau Bawaslu yang urusin. Kalau mereka minta pada saya,saya persilahkan," tuturnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement