Rabu 24 Oct 2018 15:49 WIB

Optimisme Timnas U-19 yang Cukup Menang 1-0 Atas UEA

Timnas U-19 Indonesia akan melakoni laga hidup-mati Grup A Piala AFC malam ini.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Andri Saubani
Pesepak bola Timnas Indonesia Egy Maulana Vikri (tengah) berebut bola dengan pesepak bola Qatar Abdollah Ali Saei (kanan) dan Nasir Peer Baksh dalam penyisihan Grup A Piala Asia U-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (21/10/2018).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Pesepak bola Timnas Indonesia Egy Maulana Vikri (tengah) berebut bola dengan pesepak bola Qatar Abdollah Ali Saei (kanan) dan Nasir Peer Baksh dalam penyisihan Grup A Piala Asia U-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (21/10/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, Tim nasional U-19 Indonesia akan manjalani laga hidup-mati menghadapi kesebelasan Uni Emirates Arab (UEA) U-19 malam ini. Perjumpaan kedua kesebelasan menjadi pertandingan pamungkas babak penyisihan Grup A Piala AFC U-19 2018 yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SU GBK) Jakarta.

Indonesia wajib menang pada laga nanti berapa pun hasilnya. Di tabel hasil tanding, skuat Garuda Muda kini berada di tangga ketiga dengan baru memenangkan satu laga dari dua pertandingan yang sudah dilakoni.

Menang 3-1 dari Taiwan, Kamis (18/10), dan kalah 5-6 dari Qatar U-19, Ahad (21/10). Sementara UEA kini berada di puncak klasemen dengan nilai enam angka hasil dari kemenangan 2-1 dari Qatar, dan 8-1 dari Taiwan.

Menang dengan skor 1-0 saja dari UEA, akan memberi tempat bagi Indonesia ke babak perempat final sebagai runner up di Grup A. Terlepas apa pun hasil laga antara Qatar Vs Taiwan. Tiga angka dari UEA akan membuat Indonesia punya nilai enam, dan unggul head to head dari UEA yang pernah mengalahkan Qatar.

Klasemen Grup A

1. Uni Emirat Arab    2    2    0    0    10 -2    8    6 

2. Qatar                   2    1    0    1      7-7    0    3

3. Indonesia (H)       2    1    0    1      8 -7    1    3 

4. Taiwan                 2    0    0    2     2 -11  -9    0

Jika Indonesia berambisi lolos sebagai juara grup, minimal harus menang dengan skor 4-0 dari UEA agar mampu unggul produktivitas gol dari timnas Qatar. Skenario kedua, agaknya muluk meski dalam sepak bola apa pun bisa terjadi.

Ambisi Indonesia menumbangkan UEA sebetulnya bisa makbul. Menengok pengalaman, Indra Sjafri bersama Garuda U-19 dua kali pernah mengalahkan UEA U-19 pada laga uji coba 2014 lalu. Uji coba tandang pertama Indonesia menang 4-1, dan kembali menang dengan skor 2-1.

Sayang, hasil positif uji coba menuju Piala AFC U-19 2014 waktu itu, kandas setelah UEA mengalahkan Indonesia saat penyisihan Grup B dengan skor 4-1 di Myanmar. Kekalahan dari UEA waktu itu juga yang membuat Indonesia gagal ke babak perempat final.

Indra Sjafri tentu menyimpan ambisi membalas kekalahan empat tahun lalu. Meskipun catatan empat tahun lalu tak bisa menjadi acuan menentukan hasil laga.

“Perjuangan tim ini (Indonesia) belum berakhir. Kami berhitung, kemenangan dari UEA, bisa membuat tim ini lolos (grup). Kami harus tetap berjuang untuk bisa menang sampai pertandingan berakhir,” kata Indra saat sesi latihan Garuda U-19 di Lapangan ABC Jakarta, Selasa (23/10).

Pada laga kontra UEA nanti, Indra mengungkapkan ada kemungkinan rotasi sejumlah pemain. Terutama, rotasi di lini belakang yang pada lawan Qatar bisa dibilang berantakan.

Indra Sjafri mengakui kekalahan tersebut dan menyebut hasil minus timnya kali ini lantaran kesalahan pemain di lini belakang. Namun kata dia, kesalahan tersebut bukan kolektif melainkan karena permainan tak maksimal satu pemain.

“Ada kesalahan individual error. Yang terjadi tadi, bukan kesalahan pengorganisasian di lini pertahanan. Tapi individual defense (yang salah),” kata Indra.

Kesalahan individu pemain belakang yang Indra maksud tak lain, bek tengah Nurhidayat Haji Haris yang juga adalah kapten tim. Pemain muda milik Bhayangkara FC tersebut, mencatatkan tiga kali kesalahan yang membuat gawang Indonesia tiga kali kebobolan saat melawan Qatar.

Selama 24 menit pertandingan babak pertama, gawang Riyandi jebol tiga kali karena kesalahan Nurhidayat. Namun, pelatih Indra tak segera menarik keluar bek tengahnya itu dan mengganti dengan pemain belakang cadangan. Menurut Indra, ia melihat Nurhidayat berusaha keras memperbaiki situasi meski Indonesia sudah tertinggal tiga gol.

Akan tetapi kata Indra, usaha Nurhidayat memperbaiki kesalahannya malah membuat  permainan Garuda Muda di lini belakang semakin kedodoran. Indra baru memutuskan menarik Nurhidayat pada menit ke-46 saat memulai babak kedua. Posisinya digantikan bek pengganti Indra Mustafa.

“Kemungkinan-kemungkinan untuk mengganti pemain belakang sudah kita siapkan. Saya minta semua pemain harus selalu siap untuk dimainkan,” kata Indra.

Baca juga

 

photo
Gelandang Tim Sepak Bola Indonesia Todd Rivaldo Ferre melakukan selebrasi usai memasukan bola kedalam gawang Qatar yang di jaga Salah Zakaria Hasan dalam pertandingan grup a Piala AFC U-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (21/10).

Optimisme pemain

Para pemain timnas U-19 Indonesia optimistis mampu mengalahkan UEA. Gelandang serang Indonesia U-19 Todd Rivaldo Ferre usai sesi latihan di Lapangan ABC GBK, Selasa (23/10) mengatakan, timnya sudah berlatih.

Kekalahan dari Qatar 5-6 pada laga sebelumnya, menurut pemain muda Persipura Jayapura itu, sebagai pelajaran penting bagi tim di laga kontra UEA. “Kami seratus persen optimistis bisa mengalahkan UEA. Karena kami sudah berlatih. Pertandingan melawan UEA nanti, kami akan menampilkan yang terbaik,” ujar dia.

Todd mengatakan, para pemain tak memikirkan laga negara lain (Qatar vs Taiwan). Yang pasti kata dia, Garuda Muda harus mampu menang atas UEA.

“Kita sudah persiapkan semua. Mental kami sudah siap untuk pertandingan melawan UEA,” sambung Todd.

Todd Ferre memang menjadi andalan dalam skuat asuhan pelatih Indra Sjafri. Bintang muda dari Bumi Cenderawasih tersebut menjadi sorotan setelah berhasil mencetak trigol ke gawang Qatar. Meski Indonesia kalah 5-6 dari laga tersebut, peran Todd begitu krusial.

Todd, sebetulnya diposisikan Indra sebagai pemain pelapis dalam dua laga terakhir. Saat menghadapi Qatar, Todd masuk menggantikan striker Rafli Mursalim pada menit ke-55 saat Indonesia tertinggal 1-6.

“Pas saya di bangku cadangan (saat melawan Qatar), teman-teman semua sudah down (putus asa). Tapi saya bilang, kita masih bisa kejar, masih ada waktu,” kata dia.

Ungkapan Todd kepada teman-temannya tersebut, terbukti benar. Peran Todd, berhasil membangkitkan perlawanan anak-anak Garuda  lewat tiga gol balasan darinya.

Ia pun menjadi pemain terbaik dari laga tersebut. Sayang perjuangan Indonesia harus kandas dengan skor akhir 5-6.

“Mudah-mudahan kami bisa berikan hasil terbaik melawan UEA nanti. Dan saya, berdoa kepada Tuhan untuk semua pemain bisa memberikan yang terbaik di pertandingan nanti,” sambung Todd.

Pemain belakang Garuda U-19 Firza Andika pun mengamini harapan Todd. Pemain muda milik PSMS Medan tersebut mengatakan, timnya harus maksimal di laga kontra UEA.

Menurut Firza, sebagai salah satu pemain di lini bertahan, tentu dirinya tak ingin melihat kesalahan yang sama saat menghadapi Qatar kembali terjadi. “Kami tadi latihan memperbaiki pertahanan dan finishing pemain serang,” ujar dia.

Firza pun meminta dukungan total dari para suporter demi menjaga semangat para pemain. “Kami sangat berharap adanya dukungan dari suporter. Dan kami akan juga akan semaksimal mungkin meraih kemenangan besok,” sambung dia.

photo
Laga Hidup Mati Timnas Indonesia U-19

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement