REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Rencana produksi massal mobil Esemka mendapatkan kritikan dari berbagai kalangan, termasuk pihak oposisi pemerintah. Pemerintah pun dituding memanfaatkan produksi mobil Esemka ini untuk kepentingan politik menjelang Pemilu 2019.
Menanggapi hal itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pemerintah tak ikut campur terhadap produksi mobil Esemka. Ia menyebut produksi mobil Esemka tersebut dikerjakan penuh oleh pihak swasta.
"Ya itu urusan orang industri. Urusan saya urusan apa dengan produksi Esemka. Nggak ada urusan pemerintah. Itu dikerjakan penuh oleh industri, dikerjakan penuh oleh swasta. Pemerintah tidak ikut campur di situ," jelas Jokowi.
Jokowi menjelaskan, mobil Esemka merupakan produk uji coba dari siswa SMK yang juga dibantu oleh beberapa teknisi dari perusahaan besar. Saat menjabat menjadi Wali Kota Solo, Jokowi pun mendorong agar produk uji coba mobil Esemka tersebut dapat segera di uji emisi laik jalan.
Menurut dia, hal itu merupakan tugas pemerintah untuk mendorong tumbuhnya inovasi anak bangsa. "Setelah jadi ya diserahkan kepada industri mau diproduksi atau tidak produksi ya bukan urusan kita lagi. Masak presiden mau buat pabrik sendiri bikin mobil Esemka sendiri, yang bener aja kamu itu gimana sih itu," lanjut dia.
Sebelumnya, menurut calon wakil presiden Ma'ruf Amin, mobil Esemka ini rencananya akan diluncurkan pada Oktober ini. Presiden Jokowi pun menegaskan jika mobil Esemka jadi diproduksi secara massal, ia memastikan akan menghadiri saat peluncuran mobil tersebut.
"Tetapi kalau itu jadi, saya pasti datang dan akan saya buka karena itu jelas brand dan principal Indonesia," kata Jokowi.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon pernah mengomentari rencana produksi mobil Esemka tersebut bagian dari politik kebohongan. Ia meminta pemerintah tak lagi membohongi rakyat, terutama terkait produksi mobil Esemka ini. Sebab ia menduga suku cadang dan peralatan onderdil mobil tersebut berasal dari luar negeri.
Mobil Esemka sendiri telah diwacanakan sebagai produk mobil nasional sejak 2010. Namun, saat menjalani uji tipe pada 2012, Esemka gagal lulus. Sertifikat uji emisi mesin baru didapatkan setelah menjalani pengujian yang ketiga kalinya.