Selasa 23 Oct 2018 22:21 WIB

Mahasiswa UBSI Ikuti Uji Sertifikasi Junior Digital Artist

Skema sertifikasi kompetensi ini merupakan skema sertifikasi profesi "cluster".

Mahasiswa Prodi Periklanan setelah mengikuti uji sertifikasi profesi.
Foto: Dok UBSI
Mahasiswa Prodi Periklanan setelah mengikuti uji sertifikasi profesi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) sukses melaksanakan kegiatan uji sertifikasi profesi kepada 110 mahasiswa Program Studi Periklanan Fakultas Komunikasi dan Bahasa. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 19-20 Oktober 2018,  di UBSI kampus Pemuda, Jalan Kayu Jati 5 nomor 2, Rawamangun, Jakarta Timur.

Mahasiswa yang mengikuti pelatihan dan uji sertifikasi telah melewati beberapa tahap seleksi, yakni yang telah memenuhi syarat administrasi, selain itu juga diutamakan mahasiswa semester tiga. “Mahasiswa tersebut mengikuti tahap sertifikasi kompetensi Desain Grafis dengan skema cluster multimedia Junior Digital Artist,” kata Ketua Program Studi Periklanan UBSI, I Ketut Martana dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (23/10).

Ia menambahkan, skema sertifikasi kompetensi ini merupakan skema sertifikasi profesi cluster. “Hampir sama dengan kualifikasi okupasi nasional, namun lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan industri,” jelas I Ketut Martana.

photo
Mahasiswa Prodi Periklanan UBSI mengikuti uji sertifikasi profesi desain grafis.

Ia mengemukakan,  UBSI menggandeng LSP Telematika, karena merupakan LSP (Lembaga Sertifikasi Kompetensi) di  bidang Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika yang telah memiliki tim asesor berpengalaman serta inovatif.

Lebih lanjut, I Ketut menjelaskan, Yosi Wolter dari LSP Telematika dan M. Yasir dari Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) yang ditugaskan oleh LSP Telematika untuk melakukan penilaian dan pengujian pada uji sertifikasi kali ini.

“Semoga semakin banyak mahasiswa yang antusias mengikuti uji seritifikasi profesi ini, maka semakin banyak pula lulusan Prodi Periklanan UBSI yang telah teruji secara tertulis terkait kompetensi yang dimiliki. Sehingga,  mampu bersaing dengan lulusan dari perguruan tinggi lainnya,” ujar I Ketut Martana.

Pada kesempatan yang sama, satu hari sebelum uji sertifikasi, peserta diberikan pembekalan mengenai pentingnya sertifikasi kompetensi di era revolusi industri 4.0 yang disampaikan oleh Perwakilan Kementerian Ketenagakerjaan RI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement