Selasa 23 Oct 2018 18:35 WIB

Lampung Masih Kekurangan Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan di Provinsi Lampung juga masih di bawah standar nasional

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga Desa Retno Basuki, Kecamatan Rumbia, Lampung.
Foto: Rumah Zakat
Pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga Desa Retno Basuki, Kecamatan Rumbia, Lampung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung Leni Yurina mengatakan, saat ini kondisi tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah Lampung masih sangat kurang. Selain kurang jumlahnya, tenaga kesehatan yang berada di provinsi tersebut masih di bawah standar nasional.

“Tenaga medis di Lampung masih sangatlah kurang dan masih dibawah standar nasional,” kata Sekretaris Dinkes Lampung Leni Yurina pada acara Angkat Sumpah dan Wisuda Bersama Bunda Delima dan Baitul Hikmah di Bandar Lampung, Selasa (23/10).

Menurut dia, tenaga kesehatan seperti perawat dan bidan yang bertugas di Lampung sebanyak 95 orang per 100 ribu orang penduduk. Sedangkan permintaan secara nasional jumlahnya 117 orang per 100 ribu orang penduduk. Jumlah tersebut masih sangat jauh dari jumlah yang diharapkan nasional.

Untuk itu, ia berharap pemerintah tetap terus memerhatikan kondisi tenaga medis yang masih kurang tersebut sehingga kebutuhan tenaga medis secara nasional yang berada di wilayah Provinsi Lampung dapat segera terpenuhi. Menurut dia, dalam prosesi angkat sumpah bidan dan perawat, menjadi hal utama untuk meningkatkan pelayanan di bidang kesehatan di masyarakat. Tugas dan peran tenaga medis di masyarakat sangat penting, untuk itu perlu persiapan yang matang sebelum turun mengadi di masyarakat.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Tulangbawang dr Sabasdin Harahap mengatakan, tenaga dokter yang ada di Kabupaten Tulangbawang tersebut masih kurang, dan segera perlu penambahan. Saat ini, dokter yang mengabdi di kabupaten tersebut berjumlah 107 dokter, diantaranya 85 dokter umum, 20 dokter spesialis, dan dua dokter intership.

Dari jumlah itu, sebanyak 49 dokter berstatus pegawai negeri sipil, dan selebihnya masih mengabdi di sektor swasta dan mandiri. “Jumlah dokter di kabupaten ini masih sangat kurang, dan perlu ditambah,” ujar dr Sabasdin Harahap.

Kepala Diskes Tulangbawang Herry Novrizal mengatakan, kabupatennya masih juga kekurangan dokter gigi. Menurut dia, perbandingan tenaga dokter yakni satu tenaga dokter harus melayani 2.500 orang penduduk. Dari jumlah tersebut, kekurangan tenaga dokter di kabupatennya sebanyak 40 dokter lagi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement