Selasa 23 Oct 2018 15:18 WIB

Strategi Menpar Penuhi Target Wisman 2019

Rata-rata 1,5 juta wisman perbulan mengunjungi Indonesia.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Dwi Murdaningsih
Objek wisata Istana Aseraiyah Hasyimiah atau yang kerap disebut Istana Siak, di Kabupaten Siak, Riau, Kamis (22/3).
Foto: Antara/FB Anggoro
Objek wisata Istana Aseraiyah Hasyimiah atau yang kerap disebut Istana Siak, di Kabupaten Siak, Riau, Kamis (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan target wisatawan mancanegara (wisman) 2019 lebih berat daripada tahun ini. Pemerintah saat ini menargetkan 20 juta wisman pada 2019. Beberapa strategi akan dilakukan untuk merealisasikan target tersebut.

"Tahun depan (target wisman) lebih nggak bisa tidur karena harus tumbuh 20 persen dibandingkan 2018," kata Arief di Gedung Sekretariat Negara, Selasa (23/10).

Arief yakin 90 persen dari target wisman pada 2019 akan tercapai. Sebab, kata dia, saat ini rata-rata wisman di Indonesia setiap bulannya sudah mencapai 1,5 juta orang.

"Karena kita rata-rata sudah 1,5 juta wisman perbulan dikali 12 bulan sudah 18 juta tahun depan. Tinggal cari dua juta wisman lagi," kata Arief.

Untuk mencari sisa dua juta wisman pada 2019, Arief mengatakan akan mencari dari beberapa kota besar favorit. Ketiga kota besar yang sering menarik para wisman yaitu Bali, Jakarta, dan Kepulauan Riau.

photo
Wisatawan lokal sedang mandi dikolam dari air terjun Resun di Daik, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau.

Dia menjelaskan 1,5 juta wisman setiap bulan bisa didapatkan dari Bali sehingga 2019 dapat berkontribusi 18 juta wisman. Sisa target wisman selanjutnya bisas didapatkan dari pengunjung wisman ke Jakarta dan Kepulauan Riau.

"Iya Jakarta sama Kepulan Riau Karena tiga destinasi utama (termasuk Bali) menghasilkan 90 persen wisman kita," kata Arief.

 

Sementara itu, Arief memprediksi target 17 juta wisman pada tahun ini belum bisa dicapai. Sebab, hingga Agustus 2018 hanya 10,5 juta wisman yang terdata mengunjungi Indonesia.

Selanjutnya hingga akhir tahun ini, diprediksi hanya 1,5 juta wisman setiap bulannya setelah Agustus 2018. Dengan begitu hanya 97 persen dari target 17 juta wisman pada 2018.

Prediksi tersebut menunjukkan target wisman pada 2018 masih meleset 500 ribu wisman. "Kira-kira begitu (masih kurang 500 ribu wisman). Namun itu pun kita sudah menjadi negara dengan pertumbuhan pariwisata terbaik di dunia. Nomor tiga Asia dan nomor satu di ASEAN," ungkap Arief.

Target wisman pada 2017 dikarenakan terdampak bencan alam yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Arief menilai saat terjadi gempa, berpotensi mengurangi sampai 100 ribu wisman perbulan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement