Senin 22 Oct 2018 23:24 WIB

BNPB Masih Verifikasi Data Rumah Rusak Akibat Gempa

Hingga 14 Oktober rumah rusak di Lombok mencapai 149.715 unit

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Warga tengah menanti Rumah hunian sementara (RHS) sebagai pengganti rumahnya yang rusak di Dusun Empak Mayong, Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, NTB, Kamis (30/8).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Warga tengah menanti Rumah hunian sementara (RHS) sebagai pengganti rumahnya yang rusak di Dusun Empak Mayong, Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, NTB, Kamis (30/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memverifikasi dan mendata rumah, fasilitas umum (fasum) maupun fasilitas sosial (fasos) di Nusa Tenggara Barat (NTB) akibat diguncang gempa bumi beberapa waktu lalu.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, BNPB mendata rumah rusak di Lombok per 14 Oktober 2018 yaitu sebanyak 149.715 unit. Rinciannya total rumah siap dibangun kembali yaitu 16.607 unit, total rumah telah dibongkar 4.679 unit.

"Kemudian total rumah terverifikasi 124.423 unit rumah, total telah mendapat surat keputusan (SK) 95.882 unit rumah, total buku telah terbit 17.464 unit rumah, dan total buku tabungan yang telah berisi saldo 2.623 unit," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Senin (22/10). 

Dia menambahkan, total pokmas terbentuk 54 TIM, rumah Rumah Instan Sederhana Sehat (risha) 348 KK, dan rumah non-Risha 60 KK. Adapun persebarannya di Kabupaten Lombok Utara 38.497 unit, rumah siap dibangun kembali 10.587 unit. Sementara itu, rumah terverifikasi 13.894 unit, SK 24.072 unit, buku terbit 10.620 unit, berisi saldo 1.478 unit, dan jumlah pokmas 24.

Kemudian di Kabupaten Lombok Barat 55.497 unit, kemudian rumah siap dibangun kembali 2.991 unit, rumah rerverifikasi 70.807 unit, SK 37.828 unit, buku terbit 699 unit, jumlah pokmas 15 tim, berminat Risha 149 KK, dan berminat Non Risha 60 KK. Sedangkan di Kabupaten Lombok Timur 15.642 unit, rumah siap dibangun kembali 3.447 unit, rumah telah dibongkar 2.619 unit, rumah terverifikasi 17.862 unit, dan SK 16.938 unit.

"Di Kabupaten Lombok Tengah 11.232 unit, rumah telah dibongkar 1.711 unit, rumah terverifikasi 20.353 unit, SK 6.303 unit, buku terbit 2.498 unit, berisi saldo 799 unit, berminat Risha 199 KK, dan jumlah Pokmas 39 Tim," ujarnya.

Selanjutnya, di Kota Mataram 4.446 unit, rumah siap di bangun kembali 99 unit, rumah terverifikasi 1.507 unit, SK 1.507 unit, dan buku terbit 1.566 unit. Sementara itu di Kabupaten Sumbawa 9.040 unit, rumah siap dibangun kembali 503 unit, rumah telah dibongkar 509 unit, dan SK 3.270 unit. Sedangkan di Kabupaten Sumbawa Barat 15.361 unit, rumah siap dibangun kembali 691 unit, SK 5.919 unit, buku terbit 2.081 unit, dan berisi saldo 346 unit. 

"Sementara itu kerusakan Fasum dan Fasos 3.818 unit," ujarnya.

Kasubdit Tanggap Darurat BNPB Budhi Erwanto menambahkan, hingga 18 Oktober 2018 tercatat total 210.670 unit rumah rusak, baik yang telah mendapatkan SK maupun yang belum. Hingga kini, pihaknya terus melakukan pendataan dan verifikasi. BNPB menargetkan verifikasi seluruh rumah rusak bisa diselesaikan paling lambat awal November 2018 mendatang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement