Senin 22 Oct 2018 19:55 WIB

Menteri Bantah Soal Kompetensi Dasar Tes CPNS Bocor

Masyarakat diimbau untuk tidak mempercayai soal yang diklaim sebagai ujian CPNS.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Nur Aini
 Peserta tes Calon pegawai Negeri Sipil (CPNS) melakukan simulasi tes secara online di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (20/8).(Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Peserta tes Calon pegawai Negeri Sipil (CPNS) melakukan simulasi tes secara online di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (20/8).(Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) Syafruddin membantah soal seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) bocor ke masyarakat. Dia mengimbau agar masyarakat tidak mempercayai soal itu menyusul adanya kabar soal ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS bocor setelah pengumuman seleksi di berbagai instansi.

"Itu bohong. Sudah, jangan dengar itu. Kita sudah MoU, itu sudah sangat ketat. Tidak mungkin bocoran muncul karena soalnya sendiri belum dibikin," kata Syafruddin, saat ditemui di Media Center KemenPAN RB, Jakarta, Senin (22/10).

Ia meminta agar masyarakat tidak resah dengan soal ujian SKD yang beredar. Syafruddin telah meminta bantuan dari pihak kepolisian terkait penjagaan peredaran soal tersebut.

Menurut dia, apabila dalam pelaksanaan ujian ditemukan kecurangan maka pihak kepolisian akan melakukan tindakan. Hal itu termasuk jika ditemukan ada yang memperjualbelikan soal SKD kepada publik.

"Lihat saja nanti ditangkapin orang-orang itu," kata Syafruddin melanjutkan.

Pengumuman kelulusan tahap pertama CPNS bagi beberapa instansi sudah dapat diperiksa di laman SSCN. Meskipun demikian, masih ada beberapa instansi yang belum mengumumkan seleksi CPNS-nya.

Sementara itu, sekitar 40 persen dari total pendaftar yang memasukkan lamaran calon pegawai negeri sipil (CPNS) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terpaksa tidak dapat melanjutkan seleksi ke tahap berikutnya setelah dinyatakan gagal lolos seleksi administrasi.

"Dari 11.027 pendaftar yang mengajukan lamaran, sebanyak 6.596 dinyatakan lolos seleksi administrasi, namun 4.431 pelamar tidak lolos seleksi," kata Kepala Bidang Pengembangan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Yogyakarta, Ary Iryawan, di Yogyakarta, Senin.

Beberapa faktor yang menyebabkan pelamar CPNS dinyatakan tidak lolos seleksi administrasi di antaranya, tidak teliti saat membuat surat lamaran seperti tidak ditulis tangan, tidak ditujukan ke wali kota, tidak menyebut nama jabatan, serta tidak dibubuhi materai.

Akibat adanya pelamar yang tidak lolos seleksi administrasi, jumlah formasi yang kosong pun bertambah. Jika sebelumnya hanya ada 10 formasi jabatan tanpa pelamar, maka jumlah formasi yang kosong setelah seleksi administrasi diumumkan pun bertambah. Di tenaga kesehatan, dari 152 formasi yang disediakan, terdapat 2.316 pelamar, namun hanya 1.660 pelamar yang dinyatakan memenuhi persyaratan.

Di antara pelamar yang tidak memenuhi persyaratan terdapat dua pelamar untuk formasi dokter spesialis. Padahal, dari 12 formasi dokter spesialis yang dibuka hanya ada tiga pelamar yang mendaftar yaitu masing-masing satu pelamar untuk dokter spesialis mata, rehabilitasi medik, dan urologi.

Berdasarkan hasil seleksi administrasi, hanya satu pelamar yang dinyatakan memenuhi ketentuan syarat adminitrasi yaitu dokter spesialis urologi, akibatnya 11 formasi dokter spesialis tidak terisi pelamar.

Sementara itu, dari 112 formasi guru yang dibuka terdapat 2.316 pelamar dan hanya 1.285 pendaftar yang lolos administrasi, sedangkan untuk tiga formasi K2, seluruhnya dinyatakan memenihi syarat administrasi.

Pelamar yang dinyatakan lolos seleksi administrasi akan menjalani seleksi kompetensi dasar. Pelamar pun diminta mencetak kartu ujian dan apabila belum berhasil diminta tetap mengikuti berbagai perkembangan di laman pendaftaran CPNS yang dikelola BKN.

"Meskipun hanya ada satu pelamar di formasi tertentu, mereka tidak bisa langsung diangkat sebagai CPNS. Tetap harus menjalani tahapan yang sudah ditetapkan," katanya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement