Senin 22 Oct 2018 17:40 WIB

Kematian Khashoggi dan Pengakuan Saudi yang Berubah-ubah

Selama lebih dari dua pekan Saudi menyangkal tewasnya Khashoggi.

Rep: Marniati/Fergi/ Red: Teguh Firmansyah
Wartawan Jamal Khashoggi.
Foto: AP
Wartawan Jamal Khashoggi.

REPUBLIKA.CO.ID,  Saudi telah mengakui kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, dibunuh. Namun, butuh setidaknya 17 hari bagi Riyadh untuk mengonfirmasi pembunuhan Khashoggi.

Khashoggi tak terlihat jejaknya sejak 2 Oktober ketika memasuki Konsulat Saudi di Istanbul, Turki. Khashoggi hilang ketika sedang mengurus dokumen pernikahan.

Otoritas Turki sejak awal meyakini Khashoggi telah dihabisi di dalam gedung konsulat. Namun, pejabat Saudi tetap menyangkal. Selama jeda lebih dari dua pekan, Saudi mengatakan, Khashoggi telah keluar dari gedung konsulat.

Cerita Khashoggi telah keluar dari gedung konsulat diamini oleh putra mahkota Pangeran Muhammad bin Salman (MBS). Ketika wawancara dengan Bloomberg, Pangeran MBS mengatakan, Khashoggi telah meninggalkan konsulat tak lama dia datang.

"Sepemahaman saya ia masuk dan ia keluar setelah beberapa menit atau satu jam kemudian. Saya tidak yakin. Kita sedang menginvestigasi melalui Kementerian Luar Negeri untuk melihat sebenarnya yang terjadi," ujar MBS.

photo
Khashoggi

Baca juga, Sumber: Butuh Tujuh Menit untuk Bunuh Khashoggi.

Ketika ditanya kembali bahwa Khashoggi tak berada di konsulat, Pangeran MBS mengatakan, "Iya, dia tak berada di dalam," tuturnya.

Pada Jumat (19/10) pekan lalu, keterangan Saudi berubah. Untuk pertama kalinya Riyadh mengakui jika Khashoggi telah tewas. Khashoggi terbunuh dalam insiden perkelahian di dalam gedung konsulat.

Menurut otoritas Saudi, terjadi diskusi antara Khashoggi dan orang-orang yang bertemu dengannya selama berada di Konsulat Saudi di Istanbul.

Diskusi itu berujung pada perkelahian dan bertarung dengan warga, yang menyebabkan kematiannya. Saudi mengatakan, sebanyak 18 orang telah ditangkap terkait insiden ini.

"Semoga jiwanya beristirahat dalam damai,” kata pernyataan penuntut Saudi, seperti dikutip laman Asssosiated Press, Sabtu (20/10).

Dalam keterangan awal tak ada pernyataan yang menyebut Khashoggi telah dibunuh. Kalangan internasional mempernyatakan skenario ini karena dianggap tak logis. Negara-negara Eropa dan Amerika meminta Saudi membeberkan fakta sebenarnya di balik tewasnya Khashoggi.

Pada Ahad (21/10), Saudi mulai mengubah cerita. Kali ini, Kerajaan mengakui jika Khashoggi telah dibunuh. Pernyataan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Adel al-Jubeir kepada Fox News. Menurut Jubeir, Khashoggi merupakan korban 'operasi jahat'.  Insiden pembunuhan ini merupakan 'kesalahan yang sangat besar'.

"Kita akan menemukan semua fakta yang ada, dan kita akan menghukum mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan ini," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement