Ahad 21 Oct 2018 23:05 WIB

Menhan: AS Dukung Prakarsa Mata Bersama Lawan Terorisme

AS, Selandia Baru, dan Jepang janji memberikan dukungan, termasuk bantuan.

Menhan Ryamizard Ryacudu mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa ( 18/9).
Foto: Republika/Prayogi
Menhan Ryamizard Ryacudu mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa ( 18/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan Amerika Serikat (AS), Selandia Baru, dan Jepang telah mengekspresikan dukungan untuk bergabung dengan prakarsa Mata Bersama atau "Our Eyes Initiative" (OEI). Bahkan, mereka berjanji memberikan dukungan termasuk bantuan untuk membangun OEI. 

"Walaupun OEI secara informal telah beroperasi sejak 2017 dan secara formal bertukar informasi sejak Januari 2018, fase selanjutnya adalah membangun arsitektur federasi," kata Menhan Ryamizard dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Ahad (21/10).

Sebagai negara-negara pendiri, Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, Brunei dan Thailand bekerja sama dalam OEI sejak Januari 2018. Selanjutnya, pada pertemuan menteri pertahanan ASEAN (ASEAN Defence Ministers" Meeting/ADMM) Ke-12, di Singapura pada 19 Oktober 2018, para menteri pertahanan dari 10 negara ASEAN menyepakati Inisiatif Mata Bersama/Our Eyes Initiative (OEI) yang diprakarsai Ryamizard.

Delapan mitra ASEAN pun mengakui platform ini yang merupakan wadah pertukaran informasi strategis di antara negara-negara ASEAN dalam mengatasi terorisme, radikalisme, dan ekstremisme kekerasan, serta ancaman non-tradisional lain di wilayah ASEAN. Setelah pengambilalihan Marawi pada Mei 2017, Ryamizard mengembangkan OEI untuk mendukung pemerintah regional melawan landskap ancaman Islamic State (IS) sentris. 

RI-Filipina-Malaysia-Indonesia juga bekerja sama dengan Filipina dan Malaysia untuk mengamankan perairan Sulu dengan meluncurkan sebuah Perjanjian Kerja sama Trilateral (Trilateral Cooperative Agreement/TCA) tahun 2017, melalui patroli maritim yang diluncurkan pada bulan Juni. Kemudian, patroli udara pada Oktober, dan pelatihan angkatan darat pada bulan November, serta integrasi bertahap Singapura dan Brunei sebagai negara-negara pengamat. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement