REPUBLIKA.CO.ID, GUMBASA SIGI — Setelah tiga pekan tidak aktif melakukan pengajian di masjid-masjid akibat bencana alam, kini Majelis-Majelis Taklim Warga dihidupkan kembali oleh relawan DMI. Para relawan mengajak warga di Pengungsian untuk kembali menghadiri pengajian di masjid-masjid darurat.
Pada hari Sabtu (20/10), relawan DMI harus menempuh perjalanan darat selama 1,5 jam dari Kota Palu untuk bisa sampai di Desa Simoro Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi Sulteng karena banyaknya jalan yang terputus. Dengan membawa bantuan berupa Soundsystem Masjid, Alquran, Buku Yasiin, Peralatan Shalat (sarung dan mukena), serta karpet dan sajadah, relawan DMI mengajak warga di pengungsian untuk shalat berjamaah dilanjutkan pembacaan Alquran.
Dengan didahului pembagian Alquran dan Buku Yasiin, para relawan Hafidz Qur’an DMI memandu pengajian majelis taklim jamaah. Selesai pengajian, kemudian Hafidz Qur’an ini menjelaskan pentingnya keutamaan dan mafaat membaca Alquran dan Shalat berjamaah. Sebab pasca terjadinya bencana alam, warga agak kesulitan menghadiri majelis-majelis ilmu dan shalat berjamaah di masjid dikarenakan masjid yang selama ini mereka gunakan rusak berat bahkan ada yang sampai roboh.
Ilyas yang sehari-hari dipercaya menjadi Imam Desa Simoro Kabupaten Sigi, menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Pimpinan Pusat DMI yang memberikan bantuan sehingga masjid darurat yang mereka bangun bisa digunakan kembali untuk shalat berjamaah dan kegiatan majelis taklim hidup kembali. Masjid Al Mihsan yang selama ini mereka gunakan beribadah rusak berat akibat gempa bumi dan likuifaksi.
Menurut Ibnu Hadi Relawan DMI Pusat, sudah 25 masjid darurat yang diberikan bantuan dan beberapa diantaranya sudah mulai aktif kegiatan majelis taklimnya. Para Relawan DMI yang merupakan penghafal Alquran ini, secara bergantian mengisi pengajian warga di masjid darurat yang ada di kamp pengungsian. Adapun majelis taklim yang sudah dihidupkan kembali diantaranya di Kamp Pengungsian Tondo Palu Utara, Lapangan Biromaru, Ramba dan Bulubete di Dolo Selatan serta Desa Simoro Gumbasa.
Menjelang akhir masa tanggap darurat pasca bencana alam yang melanda Palu, Sigi dan Donggala, DMI Pusat masih akan melanjutkan program mendirikan masjid-masjid darurat dan mengaktifkan kembali majelis-majelis taklim. Sebag masih banyak masjid yang rusak berat belum terdata oleh DMI dikarenakan lokasinya yang sulit dijangkau dengan perjalanan darat.