Sabtu 20 Oct 2018 22:03 WIB

Saudi dari Menyangkal dan Kini Akui Khashoggi Terbunuh

Saudi menyebut kematian Khashoggi karena perkelahian.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Jamal Khashoggi.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Jurnalis melakukan aksi solidaritas bagi wartawan Arab Saudi Jamal Khashoggi di depan Kedutaan Besar Arab Saudi, Jakarta, Jumat (19/10/2018).

Sayang, belum ada butki CCTV atau saksi yang mengatakan terjadi perkelahian di dalam konsulat. Selain itu, tidak ada yang mengetahui di mana keberadaan jasad Khashoggi.

Saudi telah menahan 18 orang yang diduga terkait dengan tewasnya Khashoggi. Namun, Saudi membantah Khashoggi dimutilasi.  Pemerintah Riyahd, mengatakan, tuduhan Khashoggi dimutilasi sangat tidak berdasar

Media Turki sejak awal juga konsisten menggambar skuad pembunuhan yang mengincar Khashoggi. Squad yang berjumlah 15 orang itu, sebagian besar datang dan pergi menggunakan jet pribadi. Mereka juga terlihat memasuki gedung konsulat saat Khashoggi hilang.

Ke-15 orang diyakini mengetahui soal khashoggi.  Pada Rabu (17/10) media pemerintah Turki Yeni Safak membeberkan bukti rekaman suara bahwa Khasoggi dibunuh di Konsulat dengan keji. Rekaman suara itu menunjukkan Kashoggi tewas di ruang konsul Mohammad al-Qotabi, selang beberapa menit dia masuk ke gedung konsulat pada 2 Oktober.

Sumber mengatakan, Kashoggi tidak diinterogasi terlebih dahulu. Namun, ia langsung dipukul, dibius kemudian dimutilasi di atas meja oleh para pelaku yang diduga diterbangkan dari Saudi pada hari itu ke Ankara untuk membunuh Khashoggi.

Sumber tersebut menyebut, nama Salah muhammad al-Tubagy sebagai otak yang menyerukan untuk memutilasi Khashoggi. Al-Tubagy diketahui sebagai ahli forensik barang bukti di departemen keamanan Saudi.

Saat memutilasi Khashoggi, al-Tubagy mengajak pelaku lainnya menggunakan earphone. "Saat melakukan tugas ini, saya bisanya mendengarkan musik, kalian juga harus melakukannya," ujar Tubagy yang terdengar dalam rekaman.

Rekaman tersebut menunjukkan suara Konsul Jenderal Saudi Mohammed al-Otaibi terdengar. Ia menyuruh pelaku yang diduga menyiksa Khashoggi untuk tidak melakukan tindakannya di gedung konsulat. "Lakukan ini di luar, Anda akan membuat saya mendapat masalah," ujarnya.

Salah satu warga Saudi yang diduga menyiksa Khashoggi menjawab perintah al-Otaibi dengan ancaman. "Diam jika Anda ingin hidup ketika Anda kembali ke (Saudi)," katanya.

Penyelidikan tempat kejadian perkara (TKP) menggeledah pula kediaman konsul jenderal Saudi dan konsulat Saudi. Pada Jumat (19/10) para penyidik menyisir hutan dan lahan pertanian luas di luar kota, di mana kemungkinan jenazah atau potongan Khasoggi dibuang.

Khashoggi kerap frontal menulis kolom-kolom yang mengkritik kebijakan pemerintah Saudi saat tinggal di pengasingan di AS. Dalam artikel terakhir yang diterima Washington Post sehari sebelum dia dinyatakan hilang, Khashoggi mengkritik pemerintahan negara-negara Timur Tengah mengenai kebebasan pers.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement