Jumat 19 Oct 2018 17:18 WIB

Tidak Ada Pendidikan Pelatihan Menembak di Kemenhub

Menhub mengakui dua tersangka peluru nyasar ke Gedung DPR adalah karyawannya.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Andri Saubani
Sejumlah petugas kepolisian bersama tersangka saat reka ulang adegan kasus peluru nyasar di Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (19/10).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah petugas kepolisian bersama tersangka saat reka ulang adegan kasus peluru nyasar di Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (19/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menegaskan tersangka pelaku penembakan peluru nyasar ke Gedung DPR memang karyawan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Budi menambahkan kedua tersangka penembakan peluru nyasar tersebut juga tidak ada pendidikan penembak.

Selain itu, Budi menegaskan di Kemenhub Perhubungan juga tidak ada kegiatan pelatihan penembak. "Ya (berarti dalam rangka) individual saja. Itu kegiatan pribadi kok," tutur Budi, di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jumat (19/10).

Budi memastikan karyawan tersebut bukan pejabat eselon.  Hanya saja, Budi belum bisa menungkapkan detil golongan jabatan dari karyawan Kemenhub yang menjadi tersangka penembakan peluru nyasar Gedung DPR.

"Nggak tahu (golongan berapa)," kata Budi

Budi menuturkan, sangat prihatin dengan kejadian penembakan peluru nyasar yang dilakukan karyawan Kemenhub. Dia mengatakan hal tersebut menjadi koreksi bagi semua orang dan menyerahkan kepada hukum yang berlaku.

Sebelumnya, peristiwa peluru nyasar terjadi pada Senin (15/10) di gedung DPR RI pukul 14.30 WIB. Tembakan tersebut kemudian bersarang di lantai 13 di ruang 1313 yang ditempati anggota Komisi III Fraksi Partai Golkar Bambang Heri Purnama dan di lantai 17 di ruang 1201 milik anggota Komisi III DPR Partai Gerindra Wenny Warouw.

Pada Rabu (17/10), bekas dugaan penembakan peluru salah sasaran kembali ditemukan pada dua lokasi, yaitu di ruangan anggota Fraksi Partai Demokrat Vivi Sumantri Jayabaya dan anggota Fraksi PAN Totok Daryanto. Ruangan Vivi berada lantai 10 nomor 1008 dan ruangan Totok berada di lantai 20 nomor 2003.

Polda Metro Jaya telah mengamankan IAW dan RMY sebagai pelaku penembakan peluru nyasar di gedung DPR RI, Senayan. Dua orang yang sudah ditetapkan menjadi tersangka ini bukanlah anggota Perbakin.

"Jadi I dan R ini mereka belum menjadi anggota perbakin," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Nico Afinta di Mapolda Metro Jaya, Selasa (16/10).

Menurut Nico, IAW dan RMY merupakan pegawai negeri sipil (PNS) dari Kementrian Perhubungan (Kemenhub). Mereka berlatih menembak di lapangan tembak Senayan bukan pertama kali.

Hanya saja, sambung Nico, peristiwa tembakan yang menyasar di lantai 13 dan 16 gedung DPR RI tersebut adalah kali pertama bagi keduanya. Sebelumnya, mereka berlatih seperti biasa dan tidak pernah bermasalah.

Pada hari kejadian, tambah Nico, keduanya berlatih menggunakan senjata Glock 17 yang sudah dimodifikasi tersebut. Namun, yang melakukan penembakan dan terkejut sehingga arah peluru menuju gedung DPR adalah tersangka IAW.

"Dua-duanya mencoba namun saat kejadian itu I yang melakukan penembakan, karena kaget adanya alat ini yang dimodif," ujar Nico.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement