Jumat 19 Oct 2018 16:41 WIB

Pekalongan Jajaki Program BPJS TK Bagi Pekerja Berisiko

Bupati Pekalongan ingin warga miskin dengan pekerjaan risiko tinggi ikut BPJS TK

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Gita Amanda
Kartu BPJS Ketenagakerjaan
Foto: bpjsketenagakerjaan.go.id
Kartu BPJS Ketenagakerjaan

REPUBLIKA.CO.ID, KAJEN -- Bupati Pekalongan Asip Kholbihi meminta agar pihak terkait segera menjajaki pemberian bantuan bagi warga miskin yang miliki pekerjaan dengan resiko tinggi. Bantuan yang diberikan berupa pembayaran premi untuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS TK).

''Dalam jangka panjang, akan segera ditata mengenai kemungkinan warga miskin dengan resiko pekerjaan tinggi. Kita ingin mereka disertakan dalam program BPJS Ketenagakerjaan yang dibiayai  APBD,'' jelasnya, Jumat (19/10).

Dia menyebutkan, dengan kesertaan mereka dalam program BPJS Ketenagakerjaan, maka jaminan keselamatan kerja akan menjadi lebih pasti. 'Misalnya, bila mengalami kecelakaan kerja atau meninggal saat melakukan pekerjaannya, mereka akan mendapat santunan yang nilainya cukup besar dan akan membantu meringankan keluarganya.

Sebelumnya, dalam pertemuan dengan warga di Desa Kutorojo Kecamatan Kajen, Bupati Asip meminta lima warga desa tersebut untuk mengurus persyaratan menjadi peserta BPJS TK. Lima warga ini, akan dibayarkan preminya dengan uang pribadi Bupati.

Mereka yang mendapat bantuan pribadi Bupati, terdiri dari Kliwon, Sunaryo dan Wirmo yang bermata pencaharian pencari madu hutan, Abdul Latif penyedia jasa panen buah spesialis pohon tinggi dan besar, serta Riyanto yang bekerja senagai pemecah baru.

Asip menyebutkan, untuk sementara baru lima warga tersebut yang akan mendapat bantuan pribadi dari Bupati dengan menyertakan mereka dalam program BPJS Ketenagakerjaan. Namun ke depan, dia berharap seluruh warga miskin yang memiliki pekerjaan beresiko tinggi bisa disertakan dalam program serupa dengan biaya premi dari APBD.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement