Jumat 19 Oct 2018 16:21 WIB

Bantuan Tenda Dikhususkan untuk Sekolah Darurat di Sulteng

BNPB telah menerima bantuan tenda darurat dari Unicef.

Bantuan Sekolah Darurat. Perwakilan UNICEF untuk Indonesia Debora Comini memberikan keterangan saat penyerahan bantuan untuk korban gempa Palu dan Donggala di Gedung A Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Selasa (16/10).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Bantuan Sekolah Darurat. Perwakilan UNICEF untuk Indonesia Debora Comini memberikan keterangan saat penyerahan bantuan untuk korban gempa Palu dan Donggala di Gedung A Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Selasa (16/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bantuan tenda dari dunia internasional akan dikhususkan untuk memenuhi kebutuhan sekolah darurat di Sulawesi Tengah (Sulteng). BNPB telah menerima bantuan tenda darurat dari Unicef.

"Sebanyak 13 palet kemasan tenda sekolah bantuan Unicef telah dikirimkan melalui dua kali pengiriman oleh pesawat Angkatan Udara Amerika Serikat," katanya melalui grup perpesanan instan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah hingga Selasa (16/10) pukul 20.00 WITA, total sekolah terdampak di setiap tingkatan sebanyak 1.185 unit. Kerusakan terbesar yang teridentifikasi adalah di Kabupaten Donggala (499 unit), Kota Palu (359 unit), Kabupaten Sigi (234 unit) dan Kabupaten Parigi Moutong (93 unit).

"Dari total jumlah tersebut, kerusakan ruang kelas dengan kategori rusak berat dan sedang mencapai 4.722 unit. Ribuan tenda untuk kelas darurat masih diperlukan di wilayah terdampak," jelasnya.

Sutopo menambahkan telah ada 20 negara yang membantu Indonesia selama penanganan darurat bencana di Sulawesi Tengah, yaitu Amerika Serikat, Australia, India, Inggris, Jepang, Jerman, Kanada, Korea, Malaysia, Perancis, Qatar, China, Rusia, Spanyol, Selandia Baru, Singapura, Swiss, Turki, dan Ukraina. Selain itu, pemerintah Indonesia juga mendapat bantuan dari Pusat Bantuan Kemanusiaan ASEAN (AHA Center) dan badan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Total bantuan internasional yang telah diterima Indonesia 980 ton dengan kategori pangan dan nonpangan," lanjut Sutopo.

Bantuan internasional dipusatkan masuk melalui Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Balikpapan, Kalimantan Timur untuk kemudian dikirimkan ke Bandara Mutiara Al-Jufri di Palu. Pada Rabu (17/10), enam pesawat dari Amerika Serikat, Australia, Kanada, Korea Selatan, Jepang dan Singapura mengirimkan bantuan 103 ton dari Balikpapan ke Palu.

Bantuan yang belum terkirim hingga Rabu terdiri atas 32 unit generator set dari Cina dan 42 set tenda dari Unicef. Bantuan tersebut akan dikirim menggunakan pesawat Angkatan Udara Amerika Serikat dan Jepang pada Jumat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement