REPUBLIKA.CO.ID, MBOK UTARA -- Sebanyak 2.300 anak di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang terdampak musibah gempa bumi mendapatkan bantuan tabungan sosial anak. "Tabungan sosial anak itu fungsinya untuk kebutuhan sekolah, pemeriksaan kesehatan anak dan lainnya," kata Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kementerian Sosial Nahar di Lombok Utara, Kamis (18/10).
Dia menjelaskan, bantuan tabungan senilai Rp 1 juta per anak selama setahun itu sebenarnya merupakan program reguler di Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak. "Ini sebenarnya bentuk program reguler tapi dari 44 panti sosial yang ada di NTB, semuanya merupakan korban gempa adalah anak-anak yang dilayani di panti-panti ini, otomatis yang tadinya sudah rentan, setelah kena gempa, mereka jadi tambah kena masalah," tambah dia.
Bantuan tersebut bersumber dari anggaran Kementerian Sosial yang langsung disalurkan ke rekening tabungan anak. Lebih lanjut Nahar mengatakan, bantuan tabungan sosial anak tersebut akan diberikan tergantung usia anak, apakah masih usia sekolah atau tidak.
Tabungan sosial anak tersebut diserahkan secara simbolis pada acara One Day For Children yang digagas Kemensos di Lapangan Tanjung, Lombok Utara. Selain memberikan bantuan tabungan sosial, Kementerian Sosial juga memberikan pelayanan trauma healing dan trauma konseling kepada anak-anak korban gempa di daerah itu. Hal tersebut dilakukan melalui layanan bergerak dan Pondok Anak Ceria yang telah menjangkau 14.872 anak di 122 titik lokasi pengungsian.