REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Ekonomi Kreatif sedang menyusun peta jalan pengembangan industri animasi nasional. Hal ini untuk meningkatkan daya saing serta mempercepat pengembangan potensi animator dalam negeri.
"Sekarang memang lagi menyusun peta jalan yang lebih baik bersama Asosiasi Industri Animasi dan Kreatif Indonesia (Anaki)," kata Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Ricky Joseph Pesik, Kamis (18/10).
Menurut Ricky, peta jalan pengembangan industri animasi perlu segera disusun mengingat potensi animator dalam negeri cukup besar. Banyak animator lokal yang justru mendapatkan proyek pembuatan animasi dari perusahaan animasi luar negeri.
"SDM serta perusahaan animasi memang belum terlalu banyak, tetapi mereka khususnya yang dari Bali dan Batam justru sudah banyak yang menggarap pesanan berskala internasional seperti dari Hollywood," kata dia.
Ia mengakui ruang gerak para animator lokal di stasiun televisi dalam negeri masih sangat rendah. Namun demikian, menurut dia, hal itu bukan kendala yang besar karena masih banyak ruang gerak di tempat yang lain untuk meproduksi karya animator.
"Sekarang ini tidak melulu harus televisi-ya, animator masih bisa berproduksi melalaui webtoon hingga game, itu saja saya kira permintaannya tinggi sekali," kata dia.
Bekraf, kata Ricky, juga belum lama ini telah menandatangani komitmen mendukung delapan perusahaan atau kelompok usaha animasi nasional untuk mengikuti mentorship dengan para investor di Asia Animation Summit 2018 di Korea Selatan (Korsel).
"Peserta di Asia Animation Summit ini dibiayai dari Bekraf semua. Tujuannya menjadikan animasi mereka layak dijual didepan investor di Korea," kata dia.