Jumat 19 Oct 2018 04:26 WIB

Dinilai Hemat, Sandi Kampanye Via Medsos

Sandi ingin memastikan kampanyenya hemat.

Rep: Ali Mansur/ Red: Muhammad Hafil
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Sandiaga Uno melakukan kunjungan di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar). Kunjunganya ke Kota Santri kali ini dikemas dalam diskusi ringan bertema Ngopi Bareng Sandi di Cafe Kabeuki, Senin (15/10).
Foto: Republika/Eric Iskandarsjah Z
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Sandiaga Uno melakukan kunjungan di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar). Kunjunganya ke Kota Santri kali ini dikemas dalam diskusi ringan bertema Ngopi Bareng Sandi di Cafe Kabeuki, Senin (15/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden nomor urut dua, Sandiaga Uno tengah mencoba melakukan kampanye melalui media sosial. Di antaranya memanfaatkan fitur siaran langsung di akun resmi Facebook dan Instagramnya sembari menjawab beberapa pertanyaan dari followernya. Sandi menilai kampanye cara ini, selain ditunggu-tunggu oleh generasi milenial juga hemat anggaran.

"Ke depan campaign kita tidak lagi dalam bentuk yang biasa dilihat oleh elektoral, oleh masyarakat yang mengumpulkan massa di satu titik. Jadi kami harus pastikan kampanye kami hemat, muatannya strategis, dan bisa dimengerti oleh target audiens kami," ujar Sandiaga di Media Center Prabowo-Sandi, di Jalan Sriwijaya, Jakarta, Kamis (18/10).

Dalam siaran langsung mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu dipandu oleh politikus Partai Gerindra, Radit Pratama dan politikus Partai Golkar Sekar Krisnauli Tanjung. Dalam sesi siaran langsung itu, Sandiaga menjawab sejumlah pertanyaan dari warganet yang dibacakan Radit dan Sekar. Adapun pertanyaan yang diajukan warganet terkait sosok Prabowo Subianto yang menjadi calon presiden dan juga visi misi di bidang ekonomi.

Sandiaga mengakui kampanye melalui media sosial menjadi strateginya untuk menangkal mahalnya biaya. Apalagi, menurut Sandiaga kalangan pengusaha  lebih berpihak pasangan calon Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Meski banyak dari para pengusaha menaruh simpati kepada pihaknya tapi mereka tidak berani secara terang-terangan mendukung Prabowo-Sandi.

"Kami melihat bagaimana pengusaha-pengusaha, yang walaupun menaruh simpati sama kami, tapi enggak akan berani secara terbuka terang-terangan men-support kami," ungkapnya.

Namun, Sandiaga menegaskan pihaknya tidak boleh cengeng dan mengeluh atas kondisi tersebut. Bahkan dia menyampaikan bahwa keadaan itu merupakan tantangan yang harus mereka atasi untuk melawan pejawat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement