REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto meminta polisi untuk mengusut tuntas kasus perkosaan anak korban gempa Palu. Pemerkosaan tersebut dilakukan oleh tiga orang pemuda di Makassar.
"Dalami kasus ini secara utuh, siapa pelakunya dan siapa saja yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung," kata Susanto saat dihubungi di Jakarta, Kamis (18/10).
Selain mengusut kasus tersebut hingga tuntas, KPAI juga meminta berbagai pihak terkait untuk menangani korban untuk menyelamatkan masa depannya. Menurut Susanto, korban perlu mendapat pemulihan secara tuntas mulai dari rehabilitasi medis, psikis, dan sosial sesuai dengan kebutuhannya.
"Kondisi anak satu dengan yang lain berbeda. Karena itu, proses pemulihannya tidak bisa disamakan," tuturnya.
Susanto juga mengimbau masyarakat ikut membantu mengawasi anak saat bermain di mana pun, termasuk di lingkungan tempat tinggal atau pengungsian. "Pastikan anak aman dan tidak menjadi korban kekerasan seksual," ujarnya.
Seorang anak korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah berusia tujuh tahun yang mengungsi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi korban pemerkosaan. Siswa kelas 1 SD itu diperkosa tiga pemuda di tempat pengungsiannya pada Selasa (16/10) sore.
Kasus tersebut sudah ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reskrim Polrestabes Makassar.