Kamis 18 Oct 2018 12:39 WIB

Lapangan Tembak Harus Tutup Hingga Kondisi Tertentu

Selain izin dari kapolri dan DPR, perlu perubahan untuk menghindari peluru nyasar.

Rep: Arif Satrio Nugroho, Farah Noersativa, Rahma Sulistya/ Red: Ratna Puspita
Lubang akibat peluru yang menembus ruangan  Anggota DPR RI komis 4 Fraksi Partai Demokrat Vivi Sumantri  terkait temuan peluru nyasar ke Nusantaran 1 Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (17/10).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Lubang akibat peluru yang menembus ruangan Anggota DPR RI komis 4 Fraksi Partai Demokrat Vivi Sumantri terkait temuan peluru nyasar ke Nusantaran 1 Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (17/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Balistik dan Metalurgi Forensik Puslabfor Polri Kombes Ulung Kanjaya mengatakan penutupan Lapangan Tembak Senayan, Jakarta Selatan, harus dalam kondisi tertentu. Lapangan Tembak Senayan ditutup sementara sejak insiden beberapa peluru nyasar ke Gedung DPR/MPR RI, Senin (15/10). 

“Iya hanya Senin saja dibuka. Setelah itu dilarang untuk digunakan. Pokoknya nanti kalau Kapolri bilang sama DPR buka, ya dibuka (lagi),” ujar Ulung saat dikonfirmasi, Kamis (18/10).

Selain izin dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan DPR, Ulung mengatakan, kondisi lainnya seperti perubahan tata ruang di sekitar Lapangan Tembak.

Ulung mengatakan hal tersebut untuk menghindari ada lagi kejadian peluru nyasar ke arah Gedung DPR/MPR RI dan gedung-gedung lain di sekitarnya seperti Hotel Mulia, Gedung TVR, dan SMA Negeri 28 Jakarta. “Harus diperbaiki,” kata Ulung. 

Ulung mengatakan cara yang juga dapat dilakukan untuk memastikan keamanan, yakni perubahan desain Lapangan Tembak Senayan. “Dibuat lorong, jadi kalau ada peluru yang ke atas tetap di ruangan itu,” kata Ulung.

photo
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan

Opsi lain yang mengemuka menyusul peluru nyasar ke Gedung DPR/MPR RI, yakni pemindahan Lapangan Tembak Senayan. Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan akan mempertimbangkan usulan mengenai pemindahan lapangan tersebut. 

“Nanti kita lihat. Memang safety (keamanan) itu penting sekali,” kata Anies di Kelurahan Cilandak Barat, Rabu (17/10).

Namun, Anies mengatakan opsi pemindahan hanya bisa ke lokasi yang sudah lama, tersedia, dan memungkinkan untuk dialihkan menjadi Lapangan Tembak. Ia mengatakan Pemprov DKI akan melakukan pengecekan tata ruang terkait lokasi baru. 

Ia berjanji akan memasukan usulan tersebut pada pembahasan perubahan rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) DKI Jakarta pada tahun depan. “Saat itulah, kami bisa melakukan perubahan-perubahan,” kata Anies. 

Kepala Divisi Humas Polri, yang juga ketua Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin) DKI Jakarta, Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan pemindahan lapangan tembak merupakan salah satu opsi untuk menghindarkan Gedung DPR RI terkena sasaran peluru nyasar. 

Ia pun berpendapat pemindahan lapangan tembak dimungkinkan. Namun, untuk kepastiannya, Setyo enggan berspekulasi. “Itu punya sejarahnya panjang. Dulu,  lapangan tembak sampai Hotel Mulia. (Pemindahan) bukan wewenang saya," katanya, Rabu (17/10). 

photo
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto

Pilihan lainnya, Setyo mengatakan, memperbaiki lapangan tembak dengan memberikan penahan untuk memastikan tidak ada tembakan yang keluar. Sementara usulan pemasangan kaca peluru di Gedung DPR harus mempertimbangkan anggaran hingga pembangunannya. 

Setyo yang juga ketua Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin) DKI Jakarta menegaskan, olahraga menembak merupakan olahraga paling aman jika dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP). Saat insiden peluru nyasar, pelaku justru menggunakan senjata dengan modifikasi alat tertentu. 

“Dia mencoba-coba dengan alat tertentu yang seharusnya tidak boleh dilakukan, itu ya terjadilah risiko tembakan nyasar kemana mana," ucapnya.

Usulan pemindahan lapangan tembak ini disuarakan oleh anggota DPR RI. Pada Selasa (16/10), Ketua Fraksi Partai Hanura DPR RI Inas Nasrullah Zubir, yang mengatakan Lapangan Tembak Senayan sudah waktunya untuk direlokasi. 

“Ini sudah waktunta direlokasi karena sekarang sudah susah. Kiri kanan ada hotel segala macam. Ada ruko juga. Lapangan Tembak harus direlokasi ke tempat yang jauh dari keramaian,” kata Inas saat dihubungi Republika.co.id

photo
Anggota DPR RI komis 4 Fraksi Partai Demokrat Vivi Sumantri menunjukan lubang akibat peluru yang diguga nyasar ke Nusantara1 Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (17/10). (Republika/Iman Firmansyah)

Pada Senin (15/10) lalu, dua ruangan anggota Komisi III DPR RI ditembus peluru. Peluru itu menembus ruangan anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Gerindra Wenny Warouw di lantai 16 dan anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar Bambang Heri di lantai 13, Gedung Nusantara 1 DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. 

Pada Rabu (17/10) kemarin, dua peluru kembali ditemukan di ruang anggota Fraksi PAN Totok Daryanto dan anggota Fraksi Partai Demokrat Vivi Sumantri. 

Polisi telah menetapkan dua orang menjadi tersangka kasus peluru nyasar ke gedung DPR RI. Tersangka berinisial IAW (32 tahun) dan RMY (34 tahun) yang merupakan PNS di Kementerian Perhubungan.

Polisi menyimpulkan kedua tersangka melakukan aksi penembakan tersebut bukan karena faktor kesengajaan. Mereka sedang melakukan latihan tembak yang kemudian meleset mengenai gedung DPR RI.

Dari kedua tersangka, polisi menyita dua buah pucuk senjata api jenis Glock 17 dan Akai Custom dengan kaliber 40. Senjata tersebut adalah jenis senjata yang diperuntukkan bagi olahraga. 

Selain dua pucuk senjata, polisi juga menyita tiga buah magazine serta tiga kotak peluru ukuran 9x19. Kemudian, dua buah magazine dan satu kotak peluru ukuran 40. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement