REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Fenomena El Nino lemah yang membuat awal musim hujan tahun di Kabupaten Indramayu diperkirakan mundur, akan berdampak pada musim tanam. Sebab, kondisi cuaca sangat berpengaruh pada ketersediaan air, terutama di awal musim tanam.
Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang, mengaku sudah mendapatkan informasi dari BMKG mengenai prakiraan mundurnya awal musim hujan. ''Ya kalau musim hujannya mundur, maka musim tanam rendeng 2018/2019 juga akan mundur, '' ujar Sutatang kepada Republika.co.id, Selasa (16/10).
Sutatang menambahkan, mundurnya musim tanam juga secara otomatis akan menyebabkan masa panen menjadi mundur. Pasalnya, para petani baru akan memulai musim tanam saat masuk musim hujan.
Ia melanjutkan, saat ini sebagian besar lahan pertanian di berbagai daerah di Kabupaten Indramayu masih menunggu musim hujan untuk memulai musim tanam rendeng. Namun, untuk daerah-daerah yang terletak di pinggir sungai Cimanuk, seperti Kecamatan Widasari dan Sukagumiwang, ada yang baru memulai musim tanam gadu II.
''Tapi itu juga sedikit. Tidak semuanya, '' ucapnya.
Terpisah, Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, mengungkapkan, awal musim hujan 2018/2019 di Kabupaten Indramayu diprakirakan akan mundur satu dasarian (10 hari) sampai dua dasarian (20 hari).
''Penyebabnya karena ada El Nino yang bersifat lemah, '' kata Faiz.
Faiz menyebutkan, untuk Kabupaten Indramayu, diprakirakan akan mulai musim hujan pada Desember dasarian I (tanggal 1 – 10) dan Desember dasarian II (tanggal 11 – 20). Daerah yang memasuki awal musim hujan pada Desember dasarian I adalah Kecamatan Losarang, Cantigi, Pasekan, Sindang, Arahan, Lohbener, Balongan, Jatibarang, Sliyeg, Juntinyuat, Karangampel, Kedokanbunder, Lelea, Ciledug, Widasari, Tukdana, Bangodua, Kertasemaya, Gantar, Kroya dan Terisi.
Sedangkan kecamatan yang diprakirakan mulai musim hujan pada Desember dasarian II adalah Sukra, Patrol, Kandanghaur, Anjatan, Bongas, Haurgeulis dan Gabuswetan. ''Untuk masa pancaroba (peralihan dari musim kemarau ke penghujan) di Indramayu diprakirakan mulai awal November dasarian I, '' kata Faiz.