Selasa 16 Oct 2018 20:56 WIB

6 Formasi CPNS Pemkot Sukabumi Ini tak Ada yang Melamar

Padahal keberadaan dokter ini sangat dibutuhkan oleh Pemkot Sukabumi.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
 Peserta tes Calon pegawai Negeri Sipil (CPNS) melakukan simulasi tes secara online di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (20/8).(Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Peserta tes Calon pegawai Negeri Sipil (CPNS) melakukan simulasi tes secara online di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (20/8).(Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak enam formasi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) Pemkot Sukabumi tidak ada yang melamar. Ke enam formasi CPNS ini untuk tenaga dokter spesialis. "Ada enam formasi CPNS yang tidak ada pelamarnya atau kosong," ujar Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Sukabumi Ade Suherman kepada wartawan Selasa (16/10).

Ke enam formasi ini di bidang kedokteran yakni dokter spesialis bedah mulut, spesialis jiwa, spesialis kandungan, spesialis paru, spesialis patologi klonik, dan penyakit dalam. Padahal terang Ade, keberadaan dokter ini sangat dibutuhkan oleh Pemkot Sukabumi. Ia mengatakan belum mengetahui secara pasti kenapa tidak ada yang mau mengajukan pendaftaran untuk posisi tersebut. Sementara, hanya untuk spesialis jantung dan saraf yang ada pelamarnya.

Ade menerangkan, secara keseluruhan pelamar CPNS Pemkot Sukabumi sampai batas waktu penutupan 15 Oktober 2018 lalu mencapai sebanyak 3.538 orang. Padahal jumlah formasi yang disediakan hanya sedikit sebanyak 111 lowongan.

Dari ribuan pelamar tersebut yang paling banyak pelamarnya adalah profesi guru, perawat, dan bidan. Hal ini dimungkinkan karena banyaknya lembaga pendidikan yang menghasilkan tenaga kependidikan dan perawat di Sukabumi.

Menurut Ade, saat ini tahapan penerimaan CPNS baru pada pendaftaran dan selanjutnya dilakukan verifikasi. Rencananya pengumuman kelolosan administrasi dilakukan pada pekan depan.

Berikutnya Ade mengatakan, dilakukan uji kompetensi dasar yang dilakukan pada rentang waktu 26 Oktober sampai 17 Nopember. Setelah itu dilakukan uji kompetensi bidang pada 22 Oktober hingga 28 Nopember. Pelaksanaan ujian akan dilakukan Kabupaten Bogor.

Lebih lanjut Ade menuturkan, pemkot tidak bisa mengambil langkah apapun ketika ada enam formasi yang kosong pelamarnya.  "Kami memang butuh tenaga dokter, namun belum mengetahui kenapa tidak ada yang mengajukan lamaran," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement