Selasa 16 Oct 2018 13:06 WIB

Api Masih Berkobar di Merbabu

Pemadaman masih terus dilakukan karena khawatir api menyebar.

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Friska Yolanda
Asap tebal masih mengepul di lereng utara gunung Merbabu, di lihat dari wilayah Kecanatan Getasan, Kabupaten Semarang, Selasa (16/10). Gunung Merbabu terbakar sejak Ahad (14/10) siang dan hibgga hari ini api masih terus berkobar.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Asap tebal masih mengepul di lereng utara gunung Merbabu, di lihat dari wilayah Kecanatan Getasan, Kabupaten Semarang, Selasa (16/10). Gunung Merbabu terbakar sejak Ahad (14/10) siang dan hibgga hari ini api masih terus berkobar.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Seluruh komponen masyarakat dan relawan dikerahkan untuk mengantisipasi meluasnya areal savanna yang terbakar di lereng gunung Merbabu, wilayah Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Hingga hari ketiga, Selasa (16/10), sejumlah titik api masih terpantau di lereng utara Merbabu. Beberapa di antaranya kian meluas ke arah timur laut, mendekati wilayah Kabupaten Boyolali.

Menyikapi kondisi ini, unsur relawan serta masyarakat di wilayah Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali telah dikerahkan untuk melakukan langkah-langkah antisipasi. Sebab, api yang masih terus berkobar berpotensi mengarah ke lereng sisi timur gunung Merbabu yang secara administratif masuk ke dalam wilayah Kecamatan Ampel.

“Saat ini, relawan dan masyarakat di Ampel telah bergerak membuat sekat guna melokalisir api,” uncap Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGM), Edy Sutiyarto.

Upaya antisipasi di wilayah Kecamatan Ampel ini, lanjut Edy, dilakukan di bawah koordinasi petugas BTNGM. Di luar antisipasi ini, upaya pemadaman api di wilayah Kecamatan Getasan juga terus diupayakan secara manual.

“Satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk memadamkan kobaran api dengan cara manual, yakni dengan melakukan gepyokan menggunakan peralatan sederhana,” lanjutnya.

Suratmin (48), salah seorang warga Desa Sampetan, Kecamatan Ampel yang dikonfirmasi mengkamini upaya antisipasi unsur masyarakat dan relawan di wilayah Ampel sudah dilakukan sejak Senin (15/10) kemarin. Puluhan warga dan relawan telah naik melalui Ampel untuk melakukan penyekatan agar kobaran api dapat dihambat.

“Hari ini, upaya tersebut masih dilakukan, sambil terus memantau pergerakan kobaran api,” jelasnya.

Edy Sutiyarto menambahkan, dengan pertimbangan medan, keterbatasan peralatan serta kondisi savanna yang telah mengering dan mudah terbakar, upaya pemadaman api di lereng Merbabu ini jauh lebih efektif dengan dukungan helikopter water bombing. Namun, upaya untuk meminta dukungan water bombing masih belum ada kejelasan. 

“Kendati begitu, upaya untuk memadamkan kobaran api dengan cara manual tetap kita upayakan,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebalumnya, kawasan savana gunung Merbabu, di wilayah Kecamatan Getasan terbakar sejak Ahad (14/10). Kobaran api hingga Selasa siang ini belum bisa dipadamkan dan bahkan kawasan yang terbakar kian meluas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement