Selasa 16 Oct 2018 02:20 WIB

Golkar Ingin Pemilu Serentak Damai, Bersih dan Bermartabat

Ketua Umum Golkar mengatakan pihaknya akan berupaya mewujudkan hal itu.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
Airlangga Hartarto
Foto: Republika/Wihdan
Airlangga Hartarto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memperingati ulang tahun Partai Golkar ke 54, Fraksi Partai Golkar MPR RI  menggelar diskusi kebangsaan dengan tajuk 'Membangun Pemilu 2019 yang Damai, Bersih, dan Bermartabat'. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, pihaknya akan berupaya mewujudkan hal tersebut.

"Nah tentunya kedepan pesan ini akan kira dorong," kata Airlangga di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (15/10).

Airlangga mengatakan tujuan digelarnya diskusi tersebut untuk menunjukan bahwa dalam menghadapi pemilu 2019 mendatang  Partai Golkar menginginkan pemilu berkualitas dan menjauhi nilai-nilai negatif.

"Tentunya kita mengingatkan dari berbagai faktor termasuk hal-hal yang terkait dengan praktek-praktek yang kurang baik, kita ingatkan untuk kita hindari," imbuhnya.

Sementara itu Ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI Agun Gunandjar Sudarsa mengatakan bahwa Partai Golkar berkewajiban membangun sebuah mekanisme demokrasi yang damai.  Agun menjelaskan salah satu yang dibahas dalam diskusi kali ini diantaranya bagiamana mengantisipasi kecurangan politik uang yang selalu saja terjadi dari pemilu ke pemilu dengan menghadirkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

"Kemudian bagaimana meningkatkan partisipasi masyarakat untuk menjadi pemilu yang partisipatif kita hadirkan pakar komunikasi dari UI, dan tentunya isu-isu politik ke depan dalam isu-isu kampanye, kita berharap menggagas isu-isu kebangsaan yang lebih mampu mensejahterakan rakyat nah kita hadirkan," ujarnya.

Diskusi tersebut digelar Ruang KK I Kompleks Parlemen Senayan. Airlangga membuka kegiatan tersebut sejak pukul 09.00 WIB Sejumlah pembicara yang dijadwalkan hadir diantaranya Kabaintelkam Polri Luthfi Lubihanto, Ketua Bawasu Abhan, Guru Besar Ilmu Politik Fisip UI Valina Singka Subekti, Pakar Komunikasi Politik UI Eriyanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement