Senin 15 Oct 2018 21:05 WIB

'Terlalu Cepat Polisi Simpulkan Penembakan dari Perbakin'

Polisi nggak boleh mempercepat cerita

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Anggota Komisi III DPR RI Wenny Warouw
Foto: dpr
Anggota Komisi III DPR RI Wenny Warouw

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR Wenny Warouw mempertanyakan hasil penyelidikan sementara penembakan di ruangan kerjanya di lantai 16, Gedung Nusantara I DPR, Senin (15/10). Wenny yang menjadi saksi mata penembakan menyebut terlalu cepat pihak kepolisian menyimpulkan penembakan berasal dari peluru nyasar dari Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin).

"Masa bilang peluru nyasar? Itu nggak boleh polisi mempercepat cerita seperti itu, nggak boleh," ujar Wenny di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/10).

Menurutnya, saat hasil penyelidikan sementara diumumkan oleh pimpinan DPR, Ketua umum Pengurus Provinsi Perbakin DKI Jakarta, Irjen Pol Setyo Wasisto dan Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Nico Afinta masih melakukan proses penyelidikan di tempat kejadian perkara (TKP). Wenny menyebut semestinya penyelidikan proyektil terlebih dahulu diperiksa di laboratorium forensik.

"Proyektil itu harus ke laboratorium forensik tanya dulu,  lihat dulu jenis ini jenis apa?  Bentuknya begini kaliber berapa?  Ya syukur kalau memang dari lapangan tembak, gampang begitu ketemu jenisnya, jenis senjata apa.  Terus pelaku satunya ada di situ. Itu yang benar, jangan bilang ini nyasar  itu nggak boleh," kata Wenny.

Politikus Partai Gerindra tersebut pun tak mau jika polisi kemudian seolah-olah menghilangkan jejak dari pelaku penembakan tersebut. "Seolah-olah itu menghilangkan jejak. jangan dong, coba kalau seperti yang di lantai 13 tembus dinding lagi, coba kalau tembus kepalanya, masa bilang peluru nyasar?" kata dia.

Lagipula, purnawirawan jenderal bintang dua itu pun menilai datangnya peluru tidak satu garis lurus dengan Lapangan Tembak Perbakin Senayan. "Karena mereka udah ukur dan kebetulan tadi udah tarik benang dari plafon sampe ke lobang kaca, terus daya lurusnya dimana tidak ada hubungan dengan lapangan tembak," kata Wenny.

Dua ruangan anggota Komisi III DPR RI ditembak, Senin (15/10). Penembakan terjadi di ruangan anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Wenny Warouw di lantai 16 dan Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar Bambang Hari Purnomo di lantai 13, Gedung Nusantara 1 DPR, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement