REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan membangun Kota Palu Baru di lokasi baru menyusul bencana gempa bumi dan tsunami yang menerjang kota itu.
"Untuk di Palu, teman-teman sudah tahu ada tiga hal, gerakan tanah atau gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi, sehingga tidak mungkin lagi dibangun di tempat semula," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat memberikan keterangan pers bersama Kepala BNPB Willem Rampangilei dan Gubernur NTB Zulkieflimansyah setelah rapat terbatas bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (15/10).
Ia menyebutkan penanganan Kota Palu berbeda dengan di Lombok yang masih bisa di lokasi yang sama atau lama. "Ini sudah berubah semua, kita ingin membangun Palu baru, berarti kita harus bikin master plan baru yang mengadopsi semua," katanya.
Ia menyebutkan penanganan perencanaan kota ada di bawah Deputi Regional Bapenas yang membawahi masalah agraria dan tata ruang, pekerjaan umum, dan pengembangan wilayah. Menurut dia, pembahasan rencana induk kota baru juga akan melibatkan BMKG, pakar atau ahli geologi.
"Dalam dua minggu ini akan saya laporkan ke Wapres untuk kita rapatkan dengan pemda dan semuanya untuk diteruskan," katanya.
Menurut dia, penyusunan Rencana Induk harus segera selesai secepat mungkin sehingga mulai 2019 bisa dibangun. Ia menyebutkan karena tidak mungkin membangun di tempat yang sama maka pemerintah menyiapkan hunian sementara (huntara).
"Ada sekitar 1.200 unit huntara, kita menghitung dari jumlah pengungsi, satu huntara kira-kira untuk 10 kepala keluarga atau 10 petak yang dilengkapi MCK, dapur umum dan kebutuhan hidup lainnya," ujarnya.
Menurut dia, pekerjaan utama saat ini adalah membuat master plan, membuat huntara, dan membersihkan kota. "Saya janjikan dalam dua minggu ini harus selesai untuk kota," katanya.
Menurutnya, untuk perbaikan infrastruktur, sekolah darurat, rumah sakit, universitas, semuanya selesai dalam dua tahun untuk di Palu, mulai dari 2019-2021 semuanya harus selesai," katanya.
Ia belum dapat memperkirakan berapa biaya untuk membangun Kota Palu Baru karena rencana induknya belum ada, tetapi diperkirakan Rp 5 triliun hingga Rp 6 triliun.
Ia menyebutkan ada tiga alternatif lokasi Kota Palu Baru yaitu di Duyu, Pondok, dan Pembewe. "Tiga lokasi alternatif itu masih diselidiki kondisi geologinya oleh tim," katanya.