Senin 15 Oct 2018 12:36 WIB

PMI Bangun Klinik Lapangan di Sulteng

Klinik lapangan ini akan berfungsi sebagaimana halnya Puskesmas.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Gita Amanda
Prajurit TNI bersama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dan relawan membangun hunian sementara di wilayah Balaroa, Palu Barat, Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Sabtu (13/10).
Foto: dok. Puspen TNI
Prajurit TNI bersama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dan relawan membangun hunian sementara di wilayah Balaroa, Palu Barat, Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Sabtu (13/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Palang Merah Indonesia (PMI) membangun Klinik Lapangan untuk memberikan layanan kesehatan dasar bagi para pengungsi di lokasi yang terkena dampak bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng). Salah satunya di desa Tompe, Kecamatan Sirenja, Pantai Barat Kabupaten Donggala.

Di lokasi ini, dilaporkan sejumlah fasilitas kesehatan rusak dan tidak berfungsi lagi. Salah satunya pelayanan Pusat kesehatan Masyarkat (Puskesmas) Tompe yang terkena dampak dan mengalami kerusakan cukup parah.

"Pendirian Klinik lapangan ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar darurat khususnya kepada para pengungsi yang terdampak parah diwilayah Tompe, Sirenja ini, terlebih untuk memfungsikan kembali pelayanan puskesmas dilokasi ini," kata Koordinator Pelayanan Klinik kesehatan darurat di Palu Iwan Ridwanudin seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (15/10).

Menurut Iwan, Klinik lapangan ini akan berfungsi sebagaimana halnya Puskesmas. Di mana dalam pelayanannya ada fasilitas 24 jam yang terdiri instalasi gawat darurat, rawat jalan dan pelayanan rawat inap.

"Selain itu ada juga ada pelayanan buat kontrol kehamilan, poli melahirkan normal, kontrol tumbuh kembang, menyusui, kesehatan masyarakat dan imunisasi sebagaimana halnya di puskesmas pada umumnya," ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Kasubdiv Kesehatan Darurat PMI Pusat Istianasari. Ia menambahkan, pelayanan kesehatan darurat klinik lapangan ini untuk kembali mengaktifkan layanan puskesmas yang terkena dampak bencana sehingga belum berfungsi optimal karena terdampak gempa.

Dalam pelaksanaannya, pihaknya menerjunkan sejumlah tenaga medis yang terdiri dari dokter umum dan spesialis, dibantu dengan tenaga perawat dan bidan, serta apoteker yang akan membantu dalam proses layanan kesehatan di sini. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan tim psikososial yang akan memberikan pendampingan  dalam pelayanan di sini.

Disinggung mengenai antisipasi potensi penyakit pascabencana dan mulai datangnya musim penghujan, pihaknya sudah mengantisipasi hal ini. Mereka akan meningkatkan pelayanan dengan melakukan promosi kesehatan dan kebersihan kepada sejumlah pengungsi yang  masih menempati tenda pengungsian.

"Kami berharap ke depannya pelayanan di sini akan terintegrasi antara pelayanan kesehatan serta tindakan preventif lainya melalui promosi kesehatan kepada para pengungsi," katanya.

Sebelumnya, Palang Merah Indonesia (PMI) menggelar pelayanan klinik keliling untuk menjangkau beberapa wilayah terisolir akibat gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah. Pelayanan tersebut sebagai respons tindak lanjut untuk memaksimalkan pelayanan PMI, dalam rangka operasi tanggap darurat bencana yang melanda beberapa wilayah di Sulawesi Tengah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement