REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Sejumlah investor melirik pembangunan sarana bioskop di Kota Sukabumi, Jawa Barat. Namun hingga kini proses investasi tersebut masih dalam tahapan pemilihan lokasi yang tepat.
‘’ Bioskop ada beberapa investor yang sudah melirik,’’ ujar Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami kepada wartawan akhir pekan lalu. Hal ini disampaikan disela-sela kegiatan nonton bareng film dan workshop dakwah virtual menuju literasi alternatif di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi yang digelar Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orda Sukabumi.
Menurut Andri, saat ini memang belum terdapat sarana bioskop di Sukabumi. Kendala dalam pembangunan bioskop terutama menyangkut lokasi. Saat ini ada satu pusat perbelanjaan yang akan dijadikan lokasi bioskop namun masih dinilai konstruksi bangunannya.
Meskipun belum ada bioskop ungkap Andri, keberadaan seniman film di Sukabumi cukup berkembang dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan produksi film lokal yang cukup berkualitas. Sehingga pemkot optimistis ke depan akan terus lahir sineas muda yang lahir dari Sukabumi.
Salah seorang warga Kota Sukabumi, Dilla N (24 tahun) menyambut positif rencana pembangunan bioskop di Sukabumi. ‘’Sukabumi sudah sejak lama tidak ada bioskop,’’ imbuh dia.
Dilla mengatakan, selama ini warga Sukabumi seringkali menonton film di bioskop yang ada di Kota Bogor maupun daerah lainnya. Bila di Sukabumi ada bioskop maka warga tidak perlu jauh-jauh ke luar daerah.
Pengurus ICMI Orda Kota Sukabumi Adin Komaedin menambahkan, perkembangan sineas muda dalam bidang film di Sukabumi cukup baik. ‘’Sehingga kami terus mendorong mereka untuk terus berkarya,’’ kata dia.
Aidn menuturkan, pihaknya ingin memasyarakatkan kepada publik bahwa namanya film bisa bermacam fungsi dan manfaat. Salah satunya film bisa dijadikan media dakwah tidak hanya konvensioal di forum masjid dan majelis taklim.
Menurut Adin stratetgi dakwah menggunakan perkembangan teknologi khususnya media film. Dalam media tersebut disampaikan pesan berupa nilai-nilai keislaman dalam kehidupan nyata yang berbentuk sebuah karya film.
Intinya ungkap Adin, dakwah virtual berupaya mengajak meniru orang baik yang ada di film. Sehingga orang yang menontonnya menjadi tergerak untuk menjadi orang yang baik.
Adin menerangkan, dalam kesempatan itu pula disampaikan teknis pembuatan film oleh komunitas seniman Sukabumi. Sementara para peserta nonton dan workshop tersebut berasal dari komunitas film dan para pelajar di Kota Sukabumi yang berjumlah sekitar 250 orang.