Ahad 14 Oct 2018 12:30 WIB

OT Peduli Bantu Korban Gempa dan Tsunami di Sulteng

Bantuan yang diberikan berupa makanan, minuman, selimat dan lainnya.

OT Peduli telah banyak menyalurkan bantuan kepada korban-korban bencana di berbagai daerah di Indonesia.
Foto: Dok OT Peduli
OT Peduli telah banyak menyalurkan bantuan kepada korban-korban bencana di berbagai daerah di Indonesia.

lREPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Gempa dan tsunami yang melanda Kota Palu serta Kabupaten sSgi dan Donggala, Sulawesi Tenggara (Sulteng) pada 28 September 2018, meninggalkan dampak kerusakan dan kerugian yang sangat besar bagi masyarakat setempat. Korban jiwa telah lebih dari 2.000 orang dan lebih 70 ribu orang mengungsi. 

Sebagai bentuk kepedulian terhadap para korban, OT, menyalurkan bantuan melalui program OT Peduli. Head of Corporate Marketing and Communicatioan OT Group, Harianus I Zebua mengatakan, bencana gempa dan tsunami di Palu dan sekitarnya telah mendatangkan duka mendalam, kehilangan, dan penderitaan bagi masyarakat yang mengalaminya.

Menurut Harianus, OT Peduli  tergerak untuk membantu meringankan beban penderitaan saudara-saudara di Palu, Sigi, dan Donggala. “OT Peduli telah banyak menyalurkan bantuan kepada korban-korban bencana di berbagai daerah di Indonesia. Ini merupakan wujud kepedulian OT terhadap sesama anak bangsa,” jelas Harianus, saat memberikan bantuan kemanusiaan di Pombewe, Sigi dalam siaran pers, Ahad (14/10).

Dia mengataian, OT Peduli menyalurkan bantuan berupa makanan, minuman, beras, selimut, popok bayi, vitamin untuk anak, dan tenda. Bantuan dialokasikan ke beberapa titik posko pengungsi, yang tersebar di daerah Universitas Tadulako, Layana, Vatutela, Kulawi, Jono Age, Gunung Bale dan lain-lain. 

Sebagian besar bantuan dalam bentuk makanan dan minuman adalah produk-produk OT, seperti air mineral Crystalline, teh kemasan Teh Gelas, minuman jeli Vita Jelly Drink, biskuit Klop, wafer Tango, So Tango, Chizmill, crackers Oops, sikat gigi, dan pasta gigi Formula.  “Kami berusaha memastikan bantuan yang diberikan memang dibutuhkan dan diserap secara maksimal oleh masyarakat di lokasi bencana,” kata Harianus.

Tim OT Peduli, lanjut dia, juga telah mengumpulkan informasi tentang kebutuhan dan lokasi yang paling membutuhkan bantuan, sehingga apa yang diberikan tepat sasaran alias tidak mubazir. “Untuk gelombang pertama ini kami mengirimkan bantuan total hampir 50 ton," tambah Harianus.

Dia menjelaskan, aktivitas sosial seperti ini juga merupakan wujud syukur dan terima kasih kami kepada Tuhan Yang Maha Esa. “Karena OT diberikan kesempatan berkembang bersama masyarakat Indonesia selama 70 tahun hingga saat ini,” kata Harianus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement