REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Sandiaga Salahuddin Uno, menyerukan pendukungnya agar tak kampanye di tempat ibadah. Selain gedung pemerintahan dan tempat pendidikan, tempat ibadah menjadi lokasi terlarang untuk politik praktis.
"Tugas mereka yang utama, mengajarkan baca Alquran. Tugas kedua sebagai relawan, turut memperhatikan ada tiga tempat tidak diperkenankan (kampanye), gedung pemerintahan, tempat ibadah, pendidikan," ujarnya, di Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo-Sandi, Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (13/10).
Mantan wakil gubernur DKI Jakarta ini menyampaikan hal itu, lantaran banyak pendukungnya berasal dari berbagai latar belakang, seperti Ikatan Guru Ngaji Indonesia (IGNI) DKI Jakarta. Dia pun meminta IGNI DKI yang didominasi ibu-ibu untuk mendahulukan tugas utamanya sebagai tenaga pendidik agama. "Kalau pilpres, nomor dua," katanya lagi.
Mantan politikus Gerindra ini juga menegaskan, dirinya patuh terhadap aturan terkait tempat-tempat yang dilarang sebagai lokasi kampanye. "Saya ikuti. Saya taat hukum, saya harus ikuti," katanya pula.
Ia menambahkan masyarakat nanti akan menilai komitmen calon yang mengikuti aturan itu. “Aturan dibuat untuk ditaati demi ketertiban,” kata dia lagi.
Dukungan guru ngaji
Deklarasi dukungan diberikan oleh Ikatan Guru Ngaji Indonesia (IGNI) DKI Jakarta, Sabtu kemarin. Sandiaga mengaku sangat mengapresiasi dukungan guru gaji.
"Atas nama Prabowo yang tak bisa hadir kami terima kasih yang luar biasa. Kami yakin bisa menarik suara langit," kata dia seraya tertawa.
Sandiaga berjanji, ia bersama Prabowo akan berjuang meningkatkan kesejahteraan guru ngaji di Indonesia. Hal itu harus dilakukan dengan memperbaiki permasalahan ekonomi yang saat ini mendera negeri ini.
"Insya Allah guru ngaji ke depan kita tingkatkan kesejahteraannya. Juga mengenai harga-harga yang pada naik, insya Allah dengan suara langit kita benahi ekonomi semua," ujar dia.
Ketua IGNI DKI Jakarta Nurtini mengatakan, guru ngaji di Jakarta siap memenangkan Prabowo-Sandiaga sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia. IGNI DKI siap mengerahkan seluruh kekuatan dan potensi para guru ngaji diseluruh DKI Jakarta.
"Kami ikatan guru ngaji Jakarta akan mengajak seluruh guru ngaji di DKI Jakarta agar mengerahkan keluarga, tetangga, saudara, dan teman-teman untuk memlih Prabowo-Sandiaga pada april 2019," kata dia saat membacakan deklarasi di Posko Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo-Sandiaga.
Menurut dia, seluruh anggota IGNI DKI Jakarta akan menjadikan rumah-rumah dan tempat pengajian sebagai posko pemenangan. Selain itu, para guru ngaji juga siap menjadi saksi di setiap tempat pemungutan suara (TPS) di Jakarta.
Ia juga mengimbau seluruh guru ngaji dan masyarakat umum untuk memperbanyak doa. Dengan begitu, kemenangan Prabowo-Sandiaga bisa semakin dipermudah.
“Kami guru ngaji Jakarta menarik suara langit dengan cara membaca Alquran sebanyak-banyaknya," ujar dia.
Nurtini yakin, Prabowo-Sandiaga dapat menyejahterahkan guru ngaji yang terdapat di rumah-rumah dan pelosok Jakarta. Sebab, selama ini kondisi guru pendidikan informal, seperti mereka, jarang mendapat perhatian.