REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Banjir terjadi setelah hujan deras sepanjang sore hingga malam mengguyur wilayah Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat(Sulbar). Akibatnya ratusan rumah warga di kompleks BTN Ampi Kota Mamuju terendam.
Pemantauan di Mamuju, Sabtu (13/10), banjir menggenangi wilayah BTN Ampi di Jalan Pababari, Kota Mamuju akibat hujan sepanjang sore sejak pukul 15.00 WITA sampai pukul 22.00 WITA.
Banjir setinggi lutut orang dewasa tersebut masuk ke rumah warga dan menggenangi rumah dan isinya. Kendaraan tidak dapat melintas di daerah itu karena dapat membuat air yang menggenangi jalan bergelombang dan menghantam permukiman masyarakat.
Masyarakat di daerah itu berusaha mengamankan barang berharga miliknya ketempat yang lebih aman agar tidak dirusak banjir.
Banjir yang terjadi di kompleks tersebut karena air di kanal wilayah itu meluap dan menggenangi permukiman warga.
Selain daerah itu sejumlah ruas jalan dan permukiman warga juga terendam banjir. Di antaranya terdapat di jalan Teuku Umar, jalan Nelayan, sekitar wilayah Stadion Manakarra Mamuju kemudian Jalan Soekarno Hatta. Di Jalan Jendral Sudirman banjir menggenang hingga setinggi lutut orang dewasa.
Air hujan yang tergenang di ruas jalan mengakibatkan arus kendaraan juga tidak bisa melaju karena terhambat. Menurut Wawan salah seorang warga, drainase yang buruk karena tersumbat dan sebagian rusak membuat air hujan tidak mengalir ke laut. Akibatnya banjir terjadi dan menggenangi jalan maupun sejumlah pemukiman masyarakat.
Ia mengaku trauma karena pada awal 2017 banjir besar melanda Kota Mamuju, mengakibatkan sejumlah rumah hanyut dan ribuan rumah terendam sehingga tidak bisa beristirahat dengan tenang. Ia mengatakan, kondisi jalan dan pemukiman warga yang tergenang ketika musim hujan tiba sudah menjadi langganan masyarakat setiap tahun, yang seharusnya diantisipasi pemerintah sehingga mesti melakukan penataan kota mencegah banjir.