Sabtu 13 Oct 2018 15:36 WIB

Aparat Negara Dinilai Harus Diedukasi Soal Mitigasi Bencana

Edukasi mitigasi bencana dinilai sangat penting diberikan kepara aparat negara.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Bayu Hermawan
Sejumlah anak berada di posko pengungsi korban gempa dan tsunami di Masjid Agung Darussalam kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (10/10).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Sejumlah anak berada di posko pengungsi korban gempa dan tsunami di Masjid Agung Darussalam kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (10/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inisiator Koalisi Sulteng Bersatu, Chalid Muhammad mengatakan edukasi mengenai bencana di Indonesia itu penting. Selain edukasi kepada masyarakat, aparat penyelenggara negara juga harus diberi edukasi  yang sama agar dapat menggerakkan masyarakat ketika terjadi bencana.

"Kalau aparat pengelenggara negaranya tidak memiliki pengetahuan soal bencana, ini problem yang sangat serius. Harusnya mereka memiliki pengetahuan paling dasar bagaimana menjalankan pemerintahan ketika terjadi bencana," kata Chalid, dalam diskusi Menata Mitigasi Bencana Lewat Sulteng, di Jakarta Pusat, Sabtu (13/10).

Chalid mencontohkan, di sekitar lokasi bencana terjadi penjarahan oleh sejumlah oknum. Padahal, sebagai orang Palu, Chalid mengatakan masyarakat di lingkungannya hidup biasanya sangat takut mengambil barang yang tidak halal.

Pada saat itu, ia menduga ada mobilisasi massa oleh orang di luar lokasi bencana sehingga masyarakat setempat ikut menjarah barang-barang. Hal ini dibuktikan dengan adanya tersangka penjarahan yang berasal dari desa yang tidak terdampak gempa ataupun tsunami.

Chalid juga menyebutkan, ada informasi bohong yang beredar mengenai bahaya jenazah yang belum dievakuasi dari reruntuhan gempa. Jenazah tersebut dikabarkan akan menyebarkan virus mematikan karena tidak kunjung dievakuasi. "Nah harusnya negara hadir pada saat seperti ini, menjelaskaan secara ilmiah bagaimana seharusnya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement