Sabtu 13 Oct 2018 13:24 WIB

Hasto: Pidato di IMF Buat Jokowi Unggul 5-0 dari Prabowo

Hasto mengatakan pidato Jokowi penuh dengan pesan kenegarawanan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto
Foto: Republika/Bayu Adji P
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyebut pidato Presiden Joko Widodo dalam Annual Meetng IMF-World Bank, Jumat (12/10) kemarin, makin menunjukkkan keunggulannya daripada Prabowo Subianto. Hasto membandingkan Jokowi dengan Prabowo dalam berbagai kesempatan, pidato Jokowi penuh dengan pesan kenegarawanan.

Menurutnya yakni, sejak pembukaan Asian Games, pengambilan nomor urut, momentum kampanye damai, sambutan pembukaan Para Games dan pidato Presiden Jokowi di IMF. "Pertemuan tahunan menjadikan skor Jokowi dibandingkan Prabowo menjadi 5-0 untuk Jokowi," kata Hasto, Sabtu (13/10).

Hal itu berbeda dengan pidato Prabowo yang justru menunjukkan sifat kebalikannya dari Jokowi. Hasto juga mengatakan, strategi menyerang, hoaks, menakut-nakuti hingga meniru model kampanye pilpres negara lain selayaknya ditinggalkan, dan diganti dengan kampanye ala Indonesia yang santun dan penuh kegembiraan.

"Kualitas demokrasi Indonesia akan baik apabila paslon dan tim kampanye beradu gagasan, adu rekam jejak dan adu konsepsi," ujarnya.

Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi Ma'ruf itu juga mengungkap, pidato Jokowo tidak hanya mendapatkan standing applaus dua kali namun mengedepankan kekuatan moral terhadap pentingnya tatanan dunia baru yang lebih berkeadilan dengan tawaran pentingnya kolaborasi

"Apa yang disampaikan Presiden Jokowi sangatlah tepat dan menunjukkan pentingnya moralitas dalam tata perekonomian global," katanya.

"Berbagai nilai yang diungkap oleh Presiden Jokowi berangkat atas kritik terhadap perang dagang dan pentingnya koreksi atas ketidakadilan antara negara kaya dan miskin. Apapun yang namanya perang mata uang dan perang dagang, hanya menghasilkan penderitaan yang mengikis kemanusiaan warga bangsa," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement