Sabtu 13 Oct 2018 11:54 WIB

Siloam Luncurkan Terapi Oksigen Hiperbarik Pertama di NTT

Sebagai salah satu dukungan terhadap pariwisata di Nusa Tenggara Timur.

CEO Siloam Hospitals Labuan Bajo, Charles Wongsono saat menjelaskan fungsi Hyperbaric Oxygen Chamber di Siloam Hospitals Labuan Bajo, Sabtu (13/10).
Foto: Angga Indrawan/Republika.
CEO Siloam Hospitals Labuan Bajo, Charles Wongsono saat menjelaskan fungsi Hyperbaric Oxygen Chamber di Siloam Hospitals Labuan Bajo, Sabtu (13/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MANGGARAI BARAT -- Siloam Hospitals Labuan Bajo meluncurkan terapi oksigen hiperbarik pertama di Nusa Tenggara Timur. Peresmian Hyperbaric Oxygen Chamber ini dilakukan sebagai bentuk dukungan untuk pariwisata NTT, khususnya Labuan Bajo yang didaulat sebagai salah satu destinasi prioritas pemerintah pusat.

Terapi hiperbarik merupakan pengobatan dengan menghirup oksigen murni dalam ruang bertekanan tinggi lebih dari 1 Atmosfer Absolut. Pada umumnya ditujukan untuk penyakit dekompresi yang biasa dialami oleh para penyelam.

"Kami mendukung keberadaan terapi hiperbarik oksigen pertama ini di NTT, alat ini hadir menyelamatkan warga masyarakat Manggarai Barat, dan pada umumnya para wisatawan yang menikmati keindahan alam bawah laut Labuan Bajo," kata Bupati Manggarai Barat, Agustinus Dula, saat peluncuran fasilitas terbaru Hyperbaric Oxygen Chamber di Siloam Hospitals Labuan Bajo, Sabtu (13/10).

Labuan Bajo merupakan salah satu dari 10 Destinasi Pariwisata Prioritas yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo. Alam Manggarai Barat, kata dia, terkenal dengan lanskap alam dan panorama yang luar biasa, wisata bawah laut Labuan Bajo menarik minat banyak wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Agustinus menambahkan, kehadiran terapi hiperbarik ini tentunya mendukung peningkatan turis di Labuan Bajo. 

“Dengan adanya fasilitas Hyperbaric Oxygen Chamber di Siloam Hospitals Labuan Bajo, harapan kami adalah para wisatawan, terutama penyuka diving, dapat memanfaatkan fasilitas ini. Tentunya merupakan hal yang telah nantikan sejak lama,” ujar Agustinus. 

Turut hadir dalam peluncuran terapi oksigen hiperbarik, Ahli Terapi Oksigen Hiperbarik Indonesia, Prof Dr Guritno Suryokusumo, yang juga merupakan Guru Besar Fakultas Kedokteran UI. Secara sederhana, kata dia, penyakit dekompresi adalah suatu kondisi medis ketika akumulasi gas nitrogen yang larut dalam tubuh setelah menyelam membentuk gelembung udara, sehingga menyumbat aliran darah dan sistem saraf. 

"Gejala-gejala penyakit dekompresi antara lain mulai dari sakit persendian, sakit kepala, mati rasa, gangguan pernapasan, bahkan hilang kesadaran yang bisa berujung pada kematian," kata Prof Guritno. 

Gejala penyakit dekompresi baru dapat membaik bila pasien mendapatkan terapi oksigen murni melalui terapi oksigen hiperbarik. Dalam ruang terapi oksigen hiperbarik, tekanan udara meningkat hingga tiga kali lebih tinggi dari tekanan udara normal. Pada kondisi ini, paru-paru dapat mengumpulkan lebih banyak oksigen murni yang dihirup dibandingkan dalam tekanan udara normal. Aliran darah akan membawa oksigen ke seluruh tubuh dan kemudian akan melawan bakteri dan merangsang pelepasan zat yang disebut sel induk.

"Yang selanjutnya akan merangsang penyembuhan, memperbaiki, serta menjaga jaringan tubuh pasien tetap sehat," kata Guritno menjelaskan. 

 

Penyembuhan penyakit dalam

Selain penyembuhan dekompresi akibat menyelam, fasilitas Hyperbaric Oxygen Chamber juga bisa digunakan untuk penyembuhan luka bermasalah terkait penyakit diabetes melitus, patah tulang, gangguan pendengaran, gangguan saraf dan stroke, serta untuk kebugaran dan kecantikan. 

 

“Hyperbaric Oxygen Chamber di Siloam Hospitals Labuan Bajo memiliki kapasitas muatan maksimal hingga 8 orang pasien, yang juga dapat memuat tempat tidur pasien. Dengan begitu, pasien yang memiliki mobilitas terbatas tetap dapat dengan mudah melakukan terapi," ujar CEO Siloam Hospitals Labuan Bajo, Charles  Wongsono.

 

Sebagai bentuk dukungan dan komitmen terapi hiperbarik ini mendukung pariwisata Labuan Bajo dan Nusa Tenggara Timur, Siloam Hospitals juga akan bekerja sama dengan DAN Insurance (Divers Alert Network), yakni asosiasi industri scuba diving global, guna berkampanye menggalakkan keselamatan penyelaman melalui penelitian, pendidikan, produk, dan layanan menyelam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement