Jumat 12 Oct 2018 21:33 WIB

Korban Gempa-Lumpur Petobo Masih Alami Trauma Berat

Warga belum bisa beraktivitas dengan normal.

Abdullah (64), salah satu korban selamat dari bencana alam gempa dan pencairan tanah (likuifaksi) duduk disekitar puing rumahnya yang hancur dan tertimbun lumpur di Kelurahan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (11/10).
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Abdullah (64), salah satu korban selamat dari bencana alam gempa dan pencairan tanah (likuifaksi) duduk disekitar puing rumahnya yang hancur dan tertimbun lumpur di Kelurahan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (11/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Korban gempa bumi disertai lumpur dari Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah yang mengungsi di Desa Pombewe Kabupaten Sigi, masih mengalami trauma berat. Warga belum bisa beraktivitas dengan normal.

"Warga saya masih trauma berat. Mereka belum bisa beraktivitas seperti biasa," kata Ketua RT 01/RW 05 Kelurahan Petobo Abdul Naim, di Sigi, Jumat (12/10). .

Warga RT 01/RW 05 Kelurahan Petobo yang mengungsi di Desa Pombewe Kecamatan Biromaru berjumlah 68 jiwa atau sekitar 18 kepala keluarga. Warga, kata Naim, sebagian sampai saat ini masih belum berani untuk melihat kondisi permukiman mereka pascagempa mengguncang disertai lumpur.

Baca juga, Syahadat Terakhir Rika Saat Lumpur Tenggelamkan Petobo.

Namun, sebagian warga telah pergi ke lokasi permukiman yang tertimbun lumpur untuk mencari dokumen-dokumen penting. "Iya, ada yang ke lokasi untuk mencari dokumen rumah, ijazah dan sebagainya," ujar dia.

Warga yang saat ini mengungsi, tidak lagi memiliki tempat tinggal. Mereka hanya bertahan di tenda-tenda pengungsian di Desa Pombewe.

Sebagian besar tidak dapat menyelamatkan berkas atau dokumen penting saat gempa mengguncang di sertai lumpur pada Jumat, 28 September 2018. "Kami masih menunggu kabar dari pemerintah. Semoga ada bantuan dari pemerintah," sebut dia

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement