REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Gelaran wisata berbalut budaya bertajuk Pelangi Budaya Bumi Merapi kembali digelar Sabtu, (12/10). Acara tersebut sudah diselenggarakan sebanyak ketujuh kalinya. Tahun ini, Pelangi Budaya Bumi Merapi berlangsung pada 13-14 Oktober 2018.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Sudarningsih mengatakan, Pelangi Budaya Bumi Merapi akan dibuka pentas seni. Mulai dari barongsai, jathilan sampai penampilan band-band.
Seperti yang menjadi kekhasannya, akan dilaksanakan pula pawai yang kali ini akan diikuti 49 kelompok peserta. Gelaran ini sekaligus untuk memperingati Hari Pariwisata Internasional dan Hari Batik Nasional.
"Itu sejalan tema Pelangi Budaya Bumi Merapi tahun ini yaitu Keberagaman dalam Kebersamaan," kata Sudarningsih saat ditemui di Dispar Sleman, Jumat (12/10).
Ia menerangkan, pawai dilaksanakan dengan peserta-peserta yang mengenakan sentuhan-sentuhan Batik Parijotho. Namun, sesuai tagar Sleman sebagai the Living Culture, tidak menutup kehadiran budaya daerah-daerah lain.
Untuk itu, pawai budaya akan diikuti pula mahasiswa-mahasiswa dari Asrama Papua, Asrama Kalimantan Barat, Asrama Riau dan Asrama Lampung. Nantinya, peserta akan dinilai untuk mendapat hadiah dengan total Rp 26 juta.
Pelaksanaan pawai budaya akan dipandu Polisi pariwisata dan marching band. Masing-masing peserta diberikan waktu tampil sekitar lima menit, dan ada penghargaan khusus untuk sekolah-sekolah.
Rute pawai dimulai dan diakhiri di Lapangan Denggung. Walau masih terbuka, pelaksanaan pawai akan memakan setidaknya setengah ruas dari satu arah yang dilewati tiap-tiap peserta.
"Selain kelompok-kelompok seni binaan Dinas Kebudayaan, pawai diikuti pula kelompok-kelompok seni SLTA-SLTA, sekolah-sekolah binaan Dinas Pariwisata, sanggar-sanggar dan desa-desa wisata yang ada di Kabupaten Sleman," ujar Sudarningsih.