Jumat 12 Oct 2018 13:41 WIB

Sejumlah Perjanjian Investasi Tol Ditandatangani di Nusa Dua

Pembangunan tol dengan skema KPBU memudahkan konektivitas antar wilayah

Red: EH Ismail
Ilustrasi Tol Jombang-Mojokerto
Ilustrasi Tol Jombang-Mojokerto

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Prospek Indonesia yang positif di bidang infrastruktur khususnya jalan tol menarik minat para investor. Tidak heran jika sejumlah perjanjian kerjasama antara Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dengan Perbankan dan Lembaga Keuangan ditandatangani dalam acara Indonesia Investment Forum 2018 yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan IMF - World Bank Annual Meetings 2018, di Nusa Dua, Kamis (10/10).

Penandatanganan perjanjian ini disaksikan oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso.

Menteri PUPR mengatakan, anggaran pembangunan infrastruktur di Kementerian PUPR dalam empat tahun terakhir rata-rata Rp105 triliun. Meski cukup besar, namun kebutuhan dan harapan masyarakat lebih besar lagi sehingga memerlukan alternatif pembiayaan lain diluar APBN, termasuk melalui skema investasi dan KPBU.

Melalui pembangunan tol dengan skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU), konektivitas antar wilayah akan lebih cepat tersambung dan manfaatnya lebih cepat. “Melalui KPBU InsyaAllah, proyek yang sudah dimulai akan selesai, karena tidak bergantung siklus APBN dan dapat diawasi oleh banyak pihak,”kata MenteriPUPR 

Perjanjian yang ditandatangani terkait investasi jalan tol adalah; pertama, antara PT Jasa Marga dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang menerbitkan instrumen investasi berupa Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur (KIK-Dinfra) senilai US$112 juta, yang sekaligus merupakan Dinfra BUMN pertama di Indonesia.

Kedua, PT Jasa Marga juga menerbitkan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) bersama Bank Mandiri serta AIA, Taspen, Wana Artha, Allianz dan Indonesia Infrastruktur Finance (IIF) senilai 224 juta dolar AS.

Ketiga, kredit investasi senilai 523 juta dolar AS dan Credit Default Swap (CDS) loan 392 juta dolar AS dari Bank Mega kepada PT Hutama Karya (Persero) untuk pembangunan ruas tol Pekanbaru - Dumai.

Keempat, asset monetization senilai  336 juta dolar AS oleh PT Hutama Karya dengan ICBC, MUFG, Permata Bank, dan SMI. Kelima kredit sindikasi 684 juta dolar AS dan CDS loan 388 dolar AS juta kepada Hutama Karya dari Bank Mandiri, BRI, BNI, CIMB Niaga dan PT. SMI.

Menteri PUPR Sambut Kedatangan PM Mahathir Mohamad di Bali

Di sela-sela mengikuti rangkaian acara IMF-World Bank Annual Meetings 2018, Menteri PUPR menyambut kedatangan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali.

Kedatangan PM Mahathir dalam rangka menghadiri Pertemuan Pemimpin (ASEAN Leaders’ Gathering/ALG) yang dilaksanakan di sela pertemuan IMF-WBG 2018, Kamis (11/10). Pertemuan tersebut akan membahas tantangan ASEAN dalam memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (UN SDGs) dan untuk menyuarakan Visi ASEAN 2025.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement