Jumat 12 Oct 2018 12:50 WIB

Pascagempa, Polri Masih Fokus Amankan Distribusi BBM dan LPG

Kebutuhan akan BBM dan elpiji masih tergolong tinggi.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Gita Amanda
Sejumlah warga menunggu antrian mengisian BBM di SPBU Palu, Sulawesi Tengah,Jumat (5/10).
Foto: Antara/Akbar Tado
Sejumlah warga menunggu antrian mengisian BBM di SPBU Palu, Sulawesi Tengah,Jumat (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Polri memastikan dua pekan setelah terjadinya gempa, secara umum kondisi masyarakat di Palu dan sekitarnya sudah mulai kembali normal. Meski demikian, penjagaan aparat tetap dilakukan untuk kebutuhan vital seperti bahan bakar minyak (BBM) dan Liquid Petroleum Gas (LPG) atau elpiji.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan, aparat masih melakukan pengamanan pada benda tersebut lantaran kebutuhan akan BBM dan elpiji masih tergolong tinggi. Ia mengatakan, banyak dapur umum yang masih membutuhkan LPG.

"Untuk yang terus kita awasi, amankan LPG. Dapur umum masih. membutuhkan LPG," ujar Dedi di Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/10).

Menurut Dedi, LPG masih disuplai dari luar Palu. Pada beberapa hari pascagempa, Dedi yang sempat meninjau langsung ke Palu selama lebih dari sepekan menuturkan, sempat terjadi antrean panjang untuk LPG tersebut. Hal ini diperparah dengan akses menuju Palu yang lumpuh.

Namun, saat ini, lanjut Dedi, kondisi jalur distribusi darat sudah terbuka. Begitu pula di laut, LPG juga bisa disalurkan ke kota terdampak gempa. "Jadi sudah bisa terpenuhi," ujarnya.

Sementara itu, aparat juga melakukan penjagaan pada stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Palu. Dedi merinci, setidaknya terdapat 14 SPBU di Palu, dan semuanya telah dk nuka secara umum.

Beberapa hari awal terjadinya gempa, sempat terjadi antrean panjang di SPBU. Namun, kata Dedi, antrean kini telah berangsur normal. Aparat masih tetap melakukan penjagaan.

"Diamankan dengan satu SPBU dijaga lima anggota TNI dan Polri dari Sabhara maupun Brimob yang di BKO-kan (perbantukan) ke Polda Sulteng," kata Dedi Prasetyo.

Dedi menambahkan, aktivitas ekonomi masyarakat mulai bergulir. Polisi pun mulai melakukan tugasnya, yakni pelayanan masyarakat dan penegakan hukum menjaga Kamtibmas. Di samping itu, tim evakuasi dari berbagai instansi pun masih bekerja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement